Berita subulussalam

RSUD Kota Subulussalam Kini Miliki Alat PCR, Sampel Tetap Dikirim ke Lab Balitbangkes Aceh

"Jumlahnya memang tidak banyak, hanya sekitar 90-an pcs. Namun dengan tersedianya alat PCR ini akan berdampak baik dalam upaya penanganan Covid-19"

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
Serambinews.com
Direktur RSUD Kota Subulussalam, dr Dewi Sartika Pinem 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam kini telah memiliki alat Polymerase Chain Reaction (PCR).

“Alat ini untuk pemeriksaan sampel spesimen swab manakala ada warga yang reaktif saat pemeriksaan rapid test,” kata dr Dewi Sartika Pinem, Direktur RSUD Subulussalam kepada Serambinews.com, Kamis (6/8/2020).

Menurut dr Dewi, keberadaan alat PCR yang tersedia di RSUD Subulussalam itu merupakan bantuan pemerintah. Namun, ia menyebutkan, stok yang ada tidak banyak.

"Jumlahnya memang tidak banyak, hanya sekitar 90-an pcs. Namun dengan tersedianya alat PCR ini akan berdampak baik dalam upaya penanganan Covid-19 di Subulussalam," ujarnya.

Dampaknya, beber dia, termasuk dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona karena pemeriksaannya kini dapat dilakukan di daerah, meski sampelnya tetap harus dikirim ke lab di Banda Aceh.

Lakukan Sterilisasi, Layanan Rawat Jalan Puskesmas Singkil Ditutup Sementara

Nagan Raya akan Siapkan Alat Uji Swab Covid-19, Ini Juknis Terbaru Cara Penanganan Kasus

Cegah Covid-19, BPBD Banda Aceh Semprot Disenfektan ke 90 Meunasah

"Dengan begitu, masyarakat yang reaktif rapid test dapat mengetahui status kesehatannya, apakah positif atau negatif Covid-19 dengan lebih mudah," urai dr Dewi.

Direktur RSUD Subulussalam melanjutkan, untuk pemeriksaan swab, hasilnya dapat diperoleh antara sepekan hingga dua pekan. “Kalau hasilnya paling cepat mungkin seminggu lah, karena kita kirim ke Banda Aceh,” terang dr Dewi.

Selain PCR, dr Dewi juga memastikan, bahwa RSUD Subulussalam hingga kini masih memiliki stok rapid test mencukupi. Semua alat ini untuk mendukung percepatan penanganan virus corona di Kota Subulussalam.

Disamping alat, ungkap dia, RSUD Kota Subulussalam saat ini juga sudah memiliki dokter spesialis paru. Ia adalah dr Ghamal Afif Hanafiah yang mulai bertugas di RSUD Kota Subulussalam, sejak Juli lalu.

Menurut dr Dewi, dokter spesialis paru ini sudah definitif bertugas di Kota Subulussalam dalam rangka menambah pelayanan kesehatan di Kota Subulussalam. “Jadi, di RSUD Subulussalam kita sudah miliki satu dokter spesialis paru yang definitif,” paparnya.

Abu H Mawardi Waly Kunjungi Pengungsi Rohingya di BLK Lhokseumawe

Tanpa Rekomendasi DPRA, Bupati Abdya Terima Surat Hibah PKS

Penjualan Kupiah Meukeutop Tembus Angka 5.000 Peci, Pesanan juga Datang dari Papua

Kehadiran dokter spesialis paru ini, terangnya, untuk memperkuat pelayanan kesehatan di RSUD Kota Subulussalam. Hanya saja, ucap dr Dewi, sejauh ini tidak ada pasien Covid-19 atau PDP yang dirawat di rumah sakit pelat merah itu.

Pasien PDP terakhir kali dirawat di RSUD Subulussalam pada April lalu, dan sekarang sudah nihil.”Mudah-mudahan seterusnya memang tidak ada pasien Covid-19 di Subulussalam,” pungkas dr Dewi.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved