Abdya dan Nagan Tunda Pelaksanaan Swab
Pengambilan sampel swab tenggorokan dan hidung terhadap warga puluhan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)
* Tunggu Kepastian dari Balitbangkes Aceh
SUKA MAKMUE - Pengambilan sampel swab tenggorokan dan hidung terhadap warga puluhan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) dan Nagan Raya terpaksa ditunda karena Laboratorium Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Aceh ditutup sementara menyusul terinfeksinya dua staf di lab tersebut.
“Pengambilan sampel swab tenaga medis di RSU TP (Rumah Sakit Umum Teuku Peukan) dan tenaga medis di Puskesmas yang reaktif, baru bisa dilakukan setelah normal kembali kegiatan pemeriksaan di laboratorium Balitbangkes Aceh,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes kepada Serambi, Sabtu (8/8/2020).
Pihaknya menyebutkan, pada 4 Agustus lalu juga sudah mengirim sampel swab sebanyak 33 spesimen ke Balitbangkes Aceh. “Sampel swab 33 tenaga medis itu malah sudah dibawa untuk diperiksa di laboratorium Jakarta dan hasilnya belum kita terima sampai hari ini,” imbuh Safliati.
Safliati juga menginformasikan ada dua tenaga kesehatan di dua Puskesmas reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test. Satu tenaga kesehatan dari Puskesmas Babahrot dinyatakan reaktif dengan gejala, kemudian dimasukkan dalam status ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari. Satu lagi tenaga kesehatan dari Puskemas Sangkalan, Susoh dinyatakan reaktif tanpa gejala, tapi isolasi mandiri.
“Satu tenaga medis reaktif dari Puskesmas Babahrot tidak ada rirawat perjalanan luar daerah. Namun yang bersangkutan ada gejala demam dan batuk. Karena ada gejala, ia kita masukkan dalam status ODP dan harus menjalani isolasi mandiri,” kata Safliati.
Kepala Dinkes Abdya ini menjelaskan, rapid test terhadap tenaga kesehatan di Puskesmas belakangan ini gencar dilaksanakan setelah ditemukannya 23 kasus positif, dimana 17 orang di antaranya adalah tenaga medis di RSU TP Abdya.
Demikian juga di Kabupaten Nagan Raya. Ada puluhan tenaga medis yang direncanakan akan dilakukan pengambilan sampel swab, juga terpaksa ditunda. “Sementara waktu pengambilan swab ditunda," kata Koordinator Dokter Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Pemkab Nagan Raya, dr Edi Hidayat SpPD, kepada Serambi, Sabtu (8/8/2020).
Puluhan tenaga kesehatan di Nagan Raya perlu dilakukan swab untuk memastikan mereka tidak terinfeksi Covid-19, sebab sebelumnya sempat kontak dengan pasien positif Corona. Sejauh ini, jumlah tenaga kesehatan yang sudah dilakukan swab sebanyak 30 orang, yang terdiri dari 15 perawat, dokter, petugas ambulans, dan anggota gugus tugas.
“Sedangkan nakes dari Puskesmas belum kita swab. Ini karena Balitbangkes meminta menunda dengan sejumlah penyebab," uja Edi Hidayat. Dia menyebutkan, nakes yang harus diswab itu berasal dari Puskesmas Alue Bilie dan Puskesmas Suka Mulya. Saat ini para nakes tersebut sedang menjalani isolasi mandiri.
Sementara terhadap hasil pemeriksaan swab terhadap 30 nakes, hingga kemarin belum juga keluar. Edi Hidayat mengatakan, sampel sudah dikirim ke Balitbangkes Aceh dua hari lalu. “Spesimen sudah dua hari lalu dikirim ke Balitbangkes Aceh. Sejauh ini belum turun," katanya.
Selain hasil swab 30 nakes, juga ada hasil swab 7 warga Nagan yang juga belum keluar. Ketujuh warga itu merupakan bagian dari 20 warga yang berdasarkan pemeriksaan cepat (rapid test) menunjukan hasil reaktif. “Swab warga diambil pada Minggu lalu, yakni mereka yang kontak dengan pasien Covid-19," sebut Edi Hidayat.
Berhubung belum keluarnya hasil swab, ia mengimbau kepada warga, baik yang telah diswab maupun yang reaktif, agar tetap melakukan isolasi mandiri, untuk memutus rantai penularan. “Mereka yang isolasi mandiri ini dalam pengawasan tim gugus," demikian Edi
Sementara itu, menyusul ditutupnya dua Puskesmas terkait Covid-19, maka pelayanan medis di Puskesmas Alue Rambot, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya akan dimaksimalkan. Puskesmas yang ditutup adalah Puskesmas Alue Bilie dan Puskesmas Suka Mulya.
Kepala Dinas Kesehatan Nagan Raya, Hj Siti Zaidar melalui Sekdiskes, Arafik Karim, kepada Serambi, Sabtu (8/8/2020) menyebutkan, penutupan kedua Puskesmas itu hingga 18 Agustus 2020. “Karena itu pelayanan di Puskesmas Alue Rambot dimaksimalkan,” kata Arafik.
Semua penduduk yang tersebar di 41 desa di Kecamatan Darul Makmur, sementara waktu akan dilayani di Alue Rambot hingga dua Puskesmas yang tutup nanti dibuka kembali. “Selama beberapa hari terakhir ini pelayanan berjalan lancar di Alue Rambot. Kita terus memantau,” ujar Arafik.(nun/riz)