Banda Aceh

Dua Anggota GEN-A Raih Penghargaan Pemuda Berprestasi dari Gubernur Aceh

Kedua penerima penghargaan adalah Duta Pemuda Indonesia 2025 Provinsi Aceh yang telah mengikuti program Pertukaran Pemuda Antar...

Editor: Eddy Fitriadi
For Serambinews.com
PEMUDA BERPRESTASI - Dua anggota Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A), Imam Maulana dan Shabrina Masturah, menerima Penghargaan Pemuda Berprestasi Provinsi Aceh Tahun 2025 dari Gubernur Aceh. 

SERAMBINEWS.COM - Dua anggota Generasi Edukasi Nanggroe Aceh (GEN-A), Imam Maulana dan Shabrina Masturah, menerima Penghargaan Pemuda Berprestasi Provinsi Aceh Tahun 2025 dari Gubernur Aceh.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Asisten III Setda Aceh, Muhammad Diwarsyah, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-79 di depan Stadion Harapan Bangsa (SHB) Lhong Raya, Banda Aceh, Selasa (28/10/2025) pagi.

Apresiasi untuk Pemuda Penggerak Inovasi dan Kolaborasi

Kedua penerima penghargaan adalah Duta Pemuda Indonesia 2025 Provinsi Aceh yang telah mengikuti program Pertukaran Pemuda Antar Provinsi (PPAP) 2025 yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI. Imam telah mengabdi dalam program tersebut selama 2 minggu di Kotawaringin Lama Prov. Kalimantan Tengah, sedangkan Shabrina di Gianyar, Provinsi Bali.

Keduanya dikenal aktif menggerakkan program kepemudaan yang berdampak luas bagi masyarakat. Imam Maulana, seorang dokter umum alumni FK USK, selaku Direktur Eksekutif GEN-A, berkontribusi besar dalam pengembangan inovasi pendidikan kesehatan remaja melalui pendekatan lintas sektor dan lintas generasi. Ia juga dikenal sebagai Trainer Komunikasi Antar Pribadi (KAP) RCCE UNICEF Indonesia, serta peraih penghargaan Duta Muslim Asia 2024.

Shabrina Masturah adalah seorang dokter umum alumni FK USK yang juga pendidik dengan  komitmen kuat terhadap isu hak asasi manusia, perdamaian, dan pengembangan kapasitas generasi muda. Sebagai Human Rights Education Facilitator di SCORP CIMSA serta CIMSA Expert Trainer, Shabrina aktif memfasilitasi berbagai pelatihan dan kampanye yang menumbuhkan kesadaran akan pentingnya empati, inklusivitas, dan kemanusiaan dalam praktik kedokteran maupun kehidupan sosial.

Dari Aceh untuk Indonesia

Dalam kiprahnya, GEN-A dikenal sebagai komunitas yang fokus pada pemberdayaan remaja dan edukasi kesehatan berbasis komunitas. Melalui lebih dari 50 proyek sosial dan inovasi setiap tahun, organisasi ini mengusung semangat lintas generasi, lintas profesi, dan lintas latar belakang pendidikan sebagai katalisator bagi generasi unggul Aceh.

Program-program seperti Taman Edukasi Kesehatan Remaja (TaKasi-SeRa), Pelatihan Psychological First Aid, Paket Edukasi Bencana yang Islami (PECI), Paket Kesenian Mitigasi Bencana (PASMINA), AMALIAH (Akuntansi Masjid Amanah dengan Literasi Inovasi Digital), dan program unggulan lainnya telah menjadi inspirasi bagi model pelibatan pemuda.

“Penghargaan ini adalah bentuk kepercayaan yang sekaligus tanggung jawab untuk terus berkontribusi, dan berdampak pagi pembangunan pemuda” ujar dr. Imam Maulana.

“Kami di GEN-A percaya, perubahan sosial yang besar dimulai dari komunitas kecil yang bergerak dengan semangat kolaborasi,hingga akhirnya mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Pemuda” lanjutnya.

Sementara itu, Shabrina Masturah menegaskan pentingnya memperkuat peran pemuda Aceh dalam jejaring nasional.

“Kita harus terus menunjukkan bahwa pemuda Aceh bukan hanya mampu berprestasi, tapi juga berperan aktif membangun bangsa lewat budaya, edukasi, dan pengabdian,” ujarnya.

Makna Sumpah Pemuda di Era Digital

Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-79 tahun ini mengusung tema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu", sebagai refleksi semangat kolaborasi dan gotong royong dalam menghadapi tantangan zaman.

Momentum ini menjadi pengingat bahwa persatuan bukan hanya slogan sejarah, melainkan kekuatan utama yang harus dijaga di tengah dinamika generasi digital.

“Pemuda hari ini memiliki ruang tanpa batas untuk berkarya. Dengan semangat Sumpah Pemuda, mari kita jadikan inovasi dan kolaborasi sebagai bahasa persatuan baru,” tutup dr. Imam Maulana.(rel/*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved