Berita Nagan Raya
Kasus Dokter Diteror Keluarga Pasien di Nagan Raya, Camat Temui Keluarga Pasien
Dokter Edi Hidayat SpPD yang mendapat teror dari keluarga pasien masih membuka peluang kasus itu diselesaikan dengan kekeluargaan.
Penulis: Rizwan | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Rizwan | Nagan Raya
SERAMBINEWS.COM, SUKA MAKMUE - Kasus dokter gugus tugas di Pemkab Nagan Raya yang mendapat teror dari keluarga pasien Covid-19 hingga Senin (10/8/2020) belum dibuatkan laporan resmi ke polisi.
Dokter Edi Hidayat SpPD yang mendapat teror dari keluarga pasien masih membuka peluang kasus itu diselesaikan dengan kekeluargaan.
"Hari ini belum kita buat laporan. Kita masih membuka peluang soal kasus itu diselesaikan dengan baik-baik," kata dr Edi kepada Serambinews.com, Senin (10/8/2020).
Menurut dr Edi, Camat Darul Makmur juga ada menghubungi bahwa akan ke rumah keluarga pasien tersebut membicarakan hal tersebut.
"Saya sudah sampaikan ke Pak camat untuk disampaikan ke keluarga pasien. Kalau ingin diselesaikan kekeluargaan kita membuka peluang. Tapi harus buat pernyataan tidak mengulangi," katanya.
Namun bila hal itu tidak dilakukan, kata dr Edi, pihaknya tetap akan membawa ke jalur hukum terhadap teror dan ancaman.
"Sebab kasus ini menyakut tugas medis dalam pelayanan kepada masyarakat luas," katanya.
Penanganan pasien Covid-19 selama ini sudah sesuai aturan berlaku termasuk pemakaman pasien mematuhi protokol kesehatan.
"Bila ada yang ingin dipertanyakan siap kita jelaskan. Terapi tidak dengan main teror," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Darul Makmur, Tawaruddin ditanyai Senin (10/8/2020) mengakui bahwa ia sedang berada di rumah salah satu keluarga pasien.
Rumah yang didatangi camat merupakan yang diduga keluarga dari peneror dokter gugus tugas Covid-19.
"Saya lagi di Serba Jadi. Di rumah keluarga pasien," kata camat.
Dikatakannya pihaknya akan menyampaikan hasil setelah pertemuan tersebut. "Ini masih membicarakan hal tersebut," kata Camat Darul Makmur, Tawaruddin.
• Rumah Penjual Kelapa di Ulee Jalan Lhokseumawe Hangus Terbakar, Menyedihkan Kedua Pemiliknya Sakit
• Polisi Sebar Foto DPO Pencuri Sepeda Motor di Lembah Seulawah
• Ceritakan Kisah Hingga Diklaim Positif Covid-19
Seperti diberitakan, seorang dokter gugus tugas penanganan Covid-19 Pemkab Nagan Raya, dr Edi Hidayat SpPD mendapat teror terkait penanganan pasien Covid-19.
Pasalnya peneror yang diduga dari kalangan salah satu keluarga pasien tidak menerima terkait hasil swab disebutkan bahwa positif.
Dokter Edi Hidayat kepada Serambinews.com, Minggu (9/8/2020) mengaku pihaknya menerima beberapa kali telepon dalam bentuk teror.
"Penelepon itu tidak terima keluarganya hasil swab yang menyebut positif," katanya.
Dikatakannya, teror berulang kali dengan nada menuduh yang menyatakan tidak benar terkait adanya Covid-19.
Bahkan peneror juga menyampaikan melalui media sosial (medsos).
Terhadap teror tersebut, kata dr Edi menjadi kerja tidak nyaman, padahal apa yang ditangani oleh dokter dan petugas kesehatan sudah melalui prosedur penanganan Covid-19.
"Masyarakat jangan menghujat pemerintah, kita bekerja siang malam untuk memutuskan rantai penularan," katanya.
Kalau memang meragukan terhadap diagnosis, kata dr Edi, silahkan datang ke RSUD dengan cara baik sehingga bisa dijelaskan.
Terkait teror ini, dr Edi selaku Koordinator Dokter Gugus Tugas akan membawa ke jalur hukum.
"Kita akan buat laporan resmi ke polisi. Teror membuat kerja tidak nyaman," katanya.
Sementara itu, Kapolres Nagan Raya, AKBP Risno SIK yang dikonfirmasi Serambinews.com terkait teror dialami dokter gugus tugas menyatakan segera akan menyelidiki.
"Kita tunggu laporan resmi dr Edi," katanya.
Dikatakannya, terkait ada laporan tentu akan dipelajari dan bila ditemukan unsur pidana akan diproses sesuai hukum berlaku.(*)
• Bea Cukai Sita Makanan yang Masuk secara Ilegal di Aceh Timur, Segini Taksiran Kerugian Negara
• Penampakan Awan Arcus Bikin Warga Merinding, Bentuknya Mirip Gelombang Tsunami 16 Tahun Silam
• Peneliti Italia: Sejumlah Pasien Covid-19 yang Sudah Sembuh Alami Gangguan Kejiwaan