Berita Langsa
Nelayan di Langsa belum Melaut, Harga Ikan Melambung
Menipisnya stok ikan di Pasar Langsa saat ini diakibatkan masih minimnya boat-boat nelayan yang berangkat ke laut.
Penulis: Zubir | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Sejak berapa hari ini stok ikan di Pasar Langsa mulai menipis, bahkan harga ikan yang ada juga mulai melambung tinggi. Sebagian lapak pedagang ikan di pasar juga kosong tidak ada aktivitas.
Informasi dihimpun Serambinews.com, Senin (20/08/2020), menipisnya stok ikan di Pasar Langsa saat ini diakibatkan masih minimnya boat-boat nelayan yang berangkat ke laut.
Selain kabarnya nelayan masih minim yang ke laut karena masih sulit memperoleh BBM solar, sebagian nelayan juga masih enggan ke laut pascaaudiensi perwakilan nelayan ke DPRK Langsa berapa hari lalu.
Hari ini di Pasar Langsa, harga ikan seperti jenis tongkol Rp 30/kg harga normal biasanya hanya Rp15 ribu - Rp 18 ribu, geregak Rp 35 ribu - 40 ribu, gembong Rp 50 ribu/kg biasanya Rp 28 ribu -30 ribu/kg,
Ikan biji nangka biasa Rp 15 ribu/kg kini mencapai 25 ribu/kg, cumi-cumi Rp 55 ribu biasanya Rp 40 ribu, udang Rp 60 ribu/kg naik tidak terlalu tinggi yairu antara Rp 5.000/kg, dan lainnya.
Termasuk ikan pancing sungai juga mulai mengalami kenaikan hingga dua sampai kali lipat dari harga normalnya, seperti ikan kakap, ikan merah, sembilang, dan jenis-jenis lainnya.
Bahkan sebagian lapak penjual ikan di Pusat Pasar Langsa juga terlihat kosong, karena pedagang ikan tidak mendapatkan ikan serta harus mengeluarkan modal tinggi untuk membeli ikan dari pedagang besar.
Panglima laot kota, Jafar, mengatakan, saat ini sebagian boat besar kapasitas mesin 30 GT ke atas banyak yang belum bisa melaut, dikarenakan sulit mendapatkan BBM solar.
Menurutnya, untuk kapal motor (KM) atau boat mesin 30 GT keatas sekali pergi melaut minimal membutuhkan BBM solar atau bo solar minimal 2 ton hingga 3 ton lebih.
Selama ini boat kapasitas 30 GT keatas tidak bisa membeli solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Kuala Langsa, karena SPBN itu hanya melayani boat kapasitas mesin 30 GT kebawah.
"Pemilik boat sekarang agak sulit mendapatkan bio solar di berapa SPBU di Langsa dan sekitarnya, karena sering kosong. Jika keadaan seperti ini, maka nelayan banyak belum bisa melaut," ujarnya.
Akibat masih hanya sebagian kecil boat nelayan yang melaut, otomatis berdampak stok ikan di Pasar Langsa kini juga menipis dan harga ikan juga naik drastis.(*)
• Wanita, Ini 7 Produk Kecantikan Khusus Bibir yang Wajib Ada dalam Tas Make-up
• Wiluyo Kusdwiharto: Pasokan Listrik untuk Aceh Melebihi dari Pemakaian
• Taifo Mahmud, Sosok Disapora Indonesia yang Pernah Tinggal di Langsa Hingga Menjadi Profesor di AS
• Video Haji Uma Kunjungi Suami Rawat Istri yang Alami Kanker Menjangkau Hampir 2 Juta Pengguna FB