Kelistrikan
Wiluyo Kusdwiharto: Pasokan Listrik untuk Aceh Melebihi dari Pemakaian
Pasokan listrik untuk Aceh mencapai 639 Mega Watt (MW). Sementara pemakaian saat beban puncak 400 MW, masih tersedia cadangan 232 Mega Watt.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PT PLN yang juga Ketua Masyarakat Kelistrikan Indonesia, Wiluyo Kusdwiharto, menyatakan pasokan listrik untuk Aceh cukup, bahkan melebihi dari pemakaian.
Pasokan listrik untuk Aceh mencapai 639 Mega Watt (MW). Sementara pemakaian saat beban puncak 400 MW, masih tersedia cadangan 232 Mega Watt.
Informasi ini disampaikan Wiluyo dalam dialog santai “Cak Ham” melalui Zoom Meeting, Minggu (9/8/2020) malam.
Ngobrol santai itu berlangsung sampai pukul 21.00 WIB, dipandu oleh Hamdani Bantasyam dan dihadiri 100 partisipan dari berbagai kalangan, termasuk Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) Prof Jasman J. Ma’ruf.
Pemantik dialog Prof Dr Nasruddin, dari Fakultas Teknik Unsyiah dan Bahar Yahya, Pemred Majalah Listrik Indonesia.
“Pasokan listrik di Aceh sangat aman. Daya mampu lebih besar dari beban puncak,” ujar Wiluyo yang di awal obrolan menyatakan sangat memperhatikan Aceh dalam bidang kelistrikan.
Ngobrol santai itu juga dihadiri GM PLN Wilayah Aceh Jefri Rosiadi, Dirut Perta Arun Gas (PAG), Arif Widodo, pengamat listrik, dan berbagai elemen lainnya.
Cak Ham, sapaan akrab Hamdani adalah seorang tokoh dan pengusaha berdarah Aceh.
Terhadap seringnya terjadi pemadaman listrik di Aceh, menurut Wiluyo itu bukan disebabkan kurangnya daya listrik di Aceh.
Pemadaman tersebut lebih banyak disebabkan gangguan pada jaringan distribusi, seperti pohon tumbang, tiang miring, sambaran petir, akibat layangan dan sebagainya.
Untuk mengatasi gangguan jaringan distribusi kelistrikan di Aceh, Wiluyo mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah ikut menjaga dan mengawasi jaringan listrik yang di di daerah masing-masing.
“Kalau melihat tiang listrik sudah miring, atau ada pohon yang menutupi jaringan, dan sebagainya, segera laporkan ke PLN. Jangan sampai menunggu listrik padam, baru dilaporkan,” ujar Wiluyo.
Ia menjanjikan perlunya kerjasama antara Pemda dan PLN untuk menjaga aset PLN tersebut yang tersebar sampai ke pelosok dan pedalaman.
• Awan Raksasa yang Bikin Merinding di Langit Nagan dan Aceh Barat Picu Hujan Badai, Viral di Medsos
• Simeulue Undang Investor Perikanan, Segala Perizinan Akan Dipermudah
• Penerimaan Negara dari Ekspor Cangkang Sawit Capai Rp 722 Juta
Sementara itu, Rektor UTU Prof Jasman J Ma’ruf mengaku baru tau pasokan Listrik Aceh melebihi pemakaian.