Kekuatan Militernya Tak Sebanding dengan China, Tapi Taiwan Bisa Kalahkan Tiongkok dengan Cari Ini
Bila dilihat dari segi kekuatan militernya, Taiwan jelas-jelas kalah telak. Sebab Tiongkok memiliki jumlah tentara terbanyak di dunia.
Sejak itu identitas Taiwan berubah dengan menjadi negara merdeka secara de facto, yang terpisah dari daratan China.
• Syarat Mendapatkan BLT Rp 600 Ribu, HRD Perusahaan Harus Daftarkan Rekening Bank Karyawan Swasta
• Menyeramkan, Inilah Kursi Kematian, Siapapun yang Duduk di Kursi Kutukan Ini Meninggal Mendadak
2. Di mana kelemahan Taiwan?
Dalam jumlah dana dan personel militer, jelas Taiwan sangat kerdil di hadapan China.
Taiwan memiliki sekitar 215.000 tentara dan anggaran pertahanan sebesar 12 miliar dollar AS (Rp 176,8 triliun, kurs Rp 14.700/dollar AS).
Bandingkan dengan China, yang memiliki sekitar 2 juta personel dan didukung anggaran militer 178 miliar dollar AS (Rp 2,62 kuadriliun, kurs Rp 14.700/dollar AS).
China juga memiliki senjata nuklir, dengan persenjataan mutakhir yang terus berkembang termasuk jet tempur canggih, dua kapal induk, dan banyak lagi yang sedang diproses.
Rudal mereka juga semakin banyak, beberapa di antaranya hipersonik yang ditempatkan di seberang Selat Taiwan, dan lebih dari 60 kapal selam termasuk kapal bertenaga nuklir.
Sementara itu sekitar 300 jet tempur Taiwan semuanya sudah beroperasi sejak 1990-an.
Angkatan lautnya di atas kertas juga kalah telak dari China.
Sebanyak dua dari empat kapal selam Taiwan sudah tua, dibuat pada 1940-an.
• Terjadi Penembakan Dekat Gedung Putih, Donald Trump Terpaksa Dievakuasi saat Konferensi Pers
3. Lalu di mana kekuatan Taiwan?
AFP memberitakan, kekuatan militer bukan jaminan kemenangan perang, seperti pemberontak yang berhasil membungkam pasukan NATO pimpinan AS di Afghanistan selama 20 tahun.
Jika perang lawan China, Taiwan tidak perlu mengimbanginya secara dana.
Dengan banyaknya negara Barat yang semakin enggan menjual barang-barang militer secara besar-besaran ke Taiwan agar tidak memicu kemarahan Beijing, mereka bisa mengembangkan sendiri industri senjata dalam negeri yang dinamis dan inovatif.
Rudal bisa dibuat dengan harga relatif murah, dibandingkan China yang invasinya akan memakan biaya sangat tinggi.