Masker Transparan dari Bintang FIlm Quite Place Khusus untuk Tunarungu

SERAMBINEWS.COM, LOS ANGELES - Masker sudah menjadi aksesori terpenting yang dapat dimiliki siapa pun saat ini.

Berfungsi mencegah penyebaran virus Corona yang sangat menular.

Orang-orang di seluruh dunia telah memakainya di kantor, pasar, gimnasium, dan hampir semua tempat umum.

Karena itu, beberapa masker telah memicu perdebatan di media sosial karena terlalu mencolok atau boros.

Baru-baru ini, dilaporkan sebuah perusahaan Israel sedang mengerjakan masker virus Corona termahal di dunia.

Masker wajah bertahtakan emas dan bertabur berlian bernilai 1,5 juta dolar AS.

Di sisi lain, beberapa desain masker telah mendapat pujian atas inovasi membantu orang dengan kemampuan berbeda dan yang memiliki masalah kecemasan.

Penutup wajah ini benar-benar menutupi mulut saat berbicara.

Perubahan penampilan yang tiba-tiba ini membuat para tunarungu yang mengandalkan kemampuan membaca bibir sulit untuk memahami apa yang dikatakan orang lain.

• Perusahaan Perhiasan Israel Produksi Masker Termahal di Dunia, Berbahan Emas dan Bertabur Berlian

• Mendagri: Masih Banyak Warga yang tak Pakai Masker dan Cuci Tangan

• Pengunjung RSU Sahudin Kutacane Diwajibkan Pakai Masker dan Hand Sanitizer, Ini Kata dr Bukhari SpOG

Karena komunikasi visual dibatasi oleh masker, tidak mungkin orang tunarungu membaca bibir memahami apa pun.

Mengingat masalah ini, seorang aktris yang juga tunarungu merancang masker wajah bening.

Sehingga, memungkinkan orang tuli bisa membaca bibir dan tetap aman dari virus Corona.

Millie Simmonds, yang membintangi film 2018 A Quiet Place , telah bermitra dengan merek fesyen Rafi Nova untuk merancang 'Millue Smike Mask'.

Masker ini melindungi seluruh wajah, namun memiliki lubang transparan yang memungkinkan orang melihat bibir yang memakainya.

Di Instagram, Millie membagikan foto dirinya yang memakai masker dan menulis:

"Senang bisa bermitra dengan @rafinova_go untuk membawakan Anda masker Millie!

"Masker ini memiliki penutup plastik bening untuk komunitas tuna rungu dan tuli."

“Orang tunarungu sangat bergantung pada ekspresi dan isyarat wajah."

"Banyak orang yang mengalami gangguan  pendengaran mengandalkan membaca bibir,” kata remaja berusia 17 tahun itu kepada majalah People, Senin (10/8/2020).

Dia menambahkan masker tidak hanya dirancang untuk dipakai oleh penyandang tunarungu dan orang yang memiliki gangguan pendengaran.

Menurut laporan, masker wajah dirancang oleh Millie dan rekan klinis patologi bahasa.

Semua uang yang diperoleh dari penjualan masker akan disumbangkan ke organisasi nirlaba Deaf Women of Color, dan Loving Hands and Hearts, AS.(*)