Covid 19 di Aceh
Pemerintah Aceh dan Unsyiah Keluarkan Data Berbeda Soal Kasus Covid-19, Ada Apa?
Perbedaan ini bukan kali ini saja terjadi. Pada 4 Agustus, Unsyiah melaporkan 51 kasus positif. Tapi Pemerintah Aceh hanya laporkan 7 kasus.
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Kasus positif Covid-19 terus meningkat di Aceh.
Pemerintah Aceh dan Laboratorium Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam, Banda Aceh saling mengabarkan informasi terkini terkait perkembangan kasus terbaru.
Dari data terbaru yang dirilis Unsyiah pada Selasa (11/8/2020), menyebutkan adanya penambahan kasus positif sebanyak 74 orang.
Sedangkan data dari Pemerintah Aceh menyebutkan ada penambahan 1 kasus dari Aceh Besar, sehingga total kasus yang direkap pemerintah sebanyak 675 orang.
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani yang ditelpon Serambinews.com mengatakan belum menerima laporan penambahan kasus, selain dari laporan Tim Suveilan Gugus Tugas Covid-19 Aceh.
Ia baru menerima laporan dari Dinas Kesehatan Aceh pada pukul 15.00 WIB setiap harinya, itupun berbentuk tabel.
Padahal, informasi yang diterima Serambinews.com, data penambahan 74 orang positif Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Unsyiah sudah keluar sekitar pukul 09.00 WIB.
• Satu Dokter Positif Covid-19, Poli Layanan Rawat RSUD Aceh Singkil Jalan Ditutup
• Kasus Virus Corona Arab Saudi Dekati 300.000 Orang
• VIDEO - Kisruh Tapal Batas, Unsyiah Bangun Pagar Pembatas dengan UIN Ar-Raniry
Bahkan menurut sumber Serambinews.com, data itu sudah disampaikan ke Dinas Kesehatan Aceh.
Perbedaan ini bukan kali ini saja terjadi. pada 4 Agustus, Unsyiah melaporkan 51 kasus positif. Tapi Pemerintah Aceh hanya laporkan ke pusat 7 kasus yang positif Covid-19.
Esoknya, tanggal 5 Agustus, baru dilaporkan ke pusat 43 kasus lagi. Totalnya 50 orang, masih kurang satu dari data Unsyiah.
Perbedaan dalam penyampaian informasi terbaru Covid-19 mendapat sorotan dari LSM Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA).
Koordinator MaTA, Alfian, mempertanyakan mengapa dua lembaga pemerintah mengeluarkan data berbeda terkait informasi Covid-19.
“MaTA mempertanyakan menyangkut tata kelola terhadap data positif yang telah keluar dari hasil swab. Karena setelah kita telusuri, data (jumlah) yang dihasilkan oleh Lab Unsyiah berbeda dengan data yang diupdate setiap hari oleh Pemerintah Aceh,” kata Alfian.
Ia mengungkapkan bahwa kondisi ini membuat semua pihak bingung dengan ekspose data yang beda-beda.