Luar Negeri
Presiden Rusia Klaim Sebagai Negara Pertama Setujui Pengunaan Vaksin Virus Corona Buatan Sendiri
Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa (11/8/2020) mengumumkan SEBAGAI negara pertama yang menyetujui vaksin virus Corona.
Rusia berusaha keras untuk segera mengembangkan vaksin virus Corona.
Awal bulan ini Rusia berharap meluncurkan produksi massal dalam beberapa minggu ke depan dan menghasilkan beberapa juta dosis per bulan pada tahun depan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu mendesak Rusia untuk mengikuti pedoman yang ditetapkan.
Termasuk harus melalui semua tahap yang diperlukan untuk mengembangkan vaksin yang aman.
Juru bicara WHO, Christian Lindmeier mengatakan WHO belum secara resmi diberi tahu tentang vaksin Rusia apapun.
Pandemi telah menyebabkan mobilisasi pendanaan dan penelitian yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk melindungi miliaran orang di seluruh dunia.
Vaksin yang dikembangkan oleh Rusia disebut vaksin vektor virus.
Artinya menggunakan virus lain untuk membawa pengkodean DNA dari respons imun yang dibutuhkan ke dalam sel.
Vaksin Gamaleya didasarkan pada adenovirus, teknologi yang mirip dengan prototipe vaksin virus corona yang dikembangkan oleh CanSino China.
Institut Gamaleya yang dikelola negara mendapat kecaman setelah para peneliti dan direkturnya menyuntikkan diri dengan prototipe beberapa bulan lalu/
Para spesialis mengkritik langkah itu sebagai cara yang tidak ortodoks dan terburu-buru untuk memulai uji coba pada manusia.
Moskow menepis tuduhan dari Inggris, Amerika Serikat, dan Kanada.
Bahwa kelompok peretas yang terkait dengan dinas intelijen Rusia mencoba mencuri informasi vaksin virus dari laboratorium di Barat.
Dengan 897.000 lebih infeksi yang dikonfirmasi, beban kasus virus Corona Rusia berada di urutan keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, dan India.(*)