Tahun Baru Islam 1442 H

Puasa Asyura Menghapus Dosa Setahun, Ini Penjelasan UAS Soal Dosa & Kisah Nabi Musa dan Fir'aun

Puasa tasu'a di tanggal 9 dan Puasa Asyura di 10 Muharram memiliki Keutamaan yaitu dapat menghapus dosa yang telah dilakukan selama satu tahun

Editor: Nur Nihayati
Instagram @BimbinganIslam
Puasa Tasua dan Asyura 

Puasa tasu'a di tanggal 9 dan Puasa Asyura di 10 Muharram memiliki Keutamaan yaitu dapat menghapus dosa yang telah dilakukan selama satu tahun

SERAMBINEWS.COM - Pada Bulan Muharram ada Puasa Asyura.

Puasa Asyura 10 Muharram 1442 H.

Puasa Asyura yang dilaksanakan pada Bulan muharram ini merupakan puasa yang istimewa.

Imam Syafi'i menerangkan bahwa Puasa di Bulan Muharam disunnahkan sebagaimana dijelaskan Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim.

Seperti yang dikutip As-Suyuthi dalam Ad-Dibaj 'ala Shahih Muslim menjelaskan bahwa Puasa Muharram lebih utama karena merupakan awal tahun dan merupakan amalan utama mengawali Tahun Baru Islam dengan berpuasa.

Puasa tasu'a di tanggal 9 dan Puasa Asyura di 10 Muharram memiliki Keutamaan yaitu dapat menghapus dosa yang telah dilakukan selama satu tahun kemarin.

Hukum Puasa 10 Muharram atau Asyura Sunnah berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim.

Di antara Keutamaannya adalah dapat menutup dosa setahun yang telah lewat.

Begitu pula disunnahkan Puasa 9 Muharram atau tasu'a, yang juga mengacu pada riwayat Imam Muslim.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, ‘Kalau saja aku hidup sampai tahun depan, niscaya aku akan berPuasa tasu‘a.’

Tetapi Rasulullah wafat sebelum Muharram tahun berikutnya tiba.

KH Sholeh Darat dalam kitab Lathaifut Thaharah wa Asrarus Shalah menyebut Muharram sebagai tahun baru sekaligus hari raya seluruh umat Islam.

Berbeda dari hari raya lain, 10 Muharram diperingati bukan dengan shalat melainkan dengan memperbanyak sedekah kepada kaum fakir miskin.

Sepuluh Muharram merupakan momen untuk bergembira dan mensyukuri nikmat.

Pada tanggal 11 Muharram umat muslim juga disunnahkan Puasa untuk mengiringi Puasa Tasu'a dan Asyura dan tanggal 12 Muharram umat muslim disunnahkan berPuasa yang pada hari tersebut merupakan hari diangkatnya amalan manusia.

Pada tanggal 13, 14 dan 15 Muharram, umat Islam juga disunnahkan untuk berPuasa karena hari-hari tersebut merupakan Ayyamul Bidh.

Dalam kitab 'Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari dijelaskan bahwa sebab dinamai Ayyamul Bidh terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.

Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam.

Kemudian Allah memberikan wahyu untuk berPuasa selama tiga hari yaitu tanggal 13, 14, 15.

Ketika hari pertama Puasa, sepertiga badannya menjadi putih.

Hari kedua, sepertiganya menjadi putih dan hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih.

Selain penjelasan-penjelasan di atas, berikut adalah dalil dianjurkannya memperbanyak Puasa selama bulan Muharram.

An-Nawawi mengatakan,

تصريح بأنه أفضل الشهور للصوم

”Hadis ini menegaskan bahwa Muharam adalah bulan yang paling utama untuk Puasa.” (Syarh Shahih Muslim, 8/55).

Berikut bacaan niat Puasa Tasu'ah yang dilaksanakan tanggal 9 Muharram atau 9 September 2019:

نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُعَاءْ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma tasu'a sunnatal lillahita’ala

Artinya: Saya niat Puasa hari tasu’a, sunnah karena Allah ta’ala

Berikut bacaan niat Puasa Asyura yang dilaksanakan tanggal 10 Muharram atau 10 September 2019:

نَوَيْتُ صَوْمَ عَشُرَ سُنَّةَ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma Asyuro sunnatal lillahita’ala

Artinya: Saya niat Puasa hari Asyura , sunnah karena Allah ta’ala

Itulah bacaan niat Puasa tasu'a dan Puasa Asyura pada 9 dan 10 Muharram yang dilaksanakan besok hari serta keutamaan dari ibadah sunah tersebut.

Ustadz Abdul Somad Ungkap Ganjaran Luar Biasa Puasa Asyura

Ustadz Abdul Somad mengatakan, paling afdhal untuk puasa pada bulan Muharram adalah tiga hari.

Mulai dari tanggal sembilan hingga tanggal sebelas Muharram.

Jika tidak bisa tiga hari, bisa melaksanakan dua hari.

Menurut Ustad Abdul Somad, Rasulullah Nabi Muhammad menegaskan, Puasa di tanggal 10 Muharram merupakan Puasa Asyura yang dilakukan oleh Nabi Musa setelah Firaun ditelan oleh laut.

Bani Israil pun diajak berpuasa atas terbebasnya mereka.

"Nabi Muhammad SAW mengikuti syariat Nabi Musa, yakni melaksanakan Puasa sunnah pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram. Sebagai umatnya, kita wajib mengikuti syariat Nabi Muhammad SAW.

Perlu digaris bawahi, bukan mengikuti syariat Nabi Musa, namun Nabi Muhammad. Segala apa yang dikerjakan Rasulullah, kita tiru,"ucapnya.

Ustadz Abdul Somad menerangkan, bagi yang kuat sebaiknya melakukan Puasa pada tanggal 9, 10 dan 11 Muharram.

Menurut UAS, Puasa yang dilakukan pada tanggal tersebut akan menghapus dosa orang tersebut setahun yang lalu.

"Dosa besar dan kecil. Adapun hutang, piutang, harta orang yang termakan tak dapat ditebus Puasa Asyura," tegasnya.

Rasulullah SAW melaksanakan Puasa Asyura pada 10 Muharram.

Saat Rasul hijrah di Madinah, Ia tetap melaksanakannya dan memerintahkan untuk melaksanakannya.

Terdapat sebuah riwayat Rasulullah bertemu dengan sekelompok Yahudi di Madinah.

Rasulullah mendapati mereka sedang menjalankan Puasa pada tanggal 10 Muharram.

"Rasulullah bertanya, 'Puasa apa yang kamu lakukan ini?' Mereka menjawab, 'Pada hari ini Allah SWT menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir’aun. Akhirnya Nabi Musa Puasa pada hari itu sebagai bentuk rasa syukur.' Mendengar jawaban itu, Rasulullah berkata, 'Kami lebih berhak atas Puasa Musa daripada kalian.' Nabi Muhammad SAW kemudian berPuasa dan memerintahkan umat Islam untuk Puasa." (HR Ibnu Majah)

Puasa Asyura ini juga sebagai ajaran untuk memperingati peristiwa yang terjadi di hari yang sama, 10 Muharram.

Pada tanggal 10 Muharram, Nabi Musa AS selamat dari kejamnya penguasa Raja Fir'aun.

"Mengingat Asyura, mengenang bagaimana orang-orang sombong, gagah perkasa ketika hidup," bebernya, seperti dilansir Tribun Jakarta.

Abdul Somad pun mengutarakan kisah dari Nabi Musa AS dan Raja Fir'aun.

"Anak lelaki dia sembelih hidup-hidup dan anak perempuan dia biarkan hidup. Karena bagi dia (red: Raja Fir'aun), anak lelaki itu ancaman," tegasnya.

Ferry Irawan Minta Didoakan Kesembuhan Istrinya, Kini Anggi Novita Terbaring di Rumah Sakit

Masker Transparan dari Bintang FIlm Quite Place Khusus untuk Tunarungu

Ini Waktu Pelaksanaan Puasa Asyura, Simak Keutamaan Puasa di Bulan Muharram & Bacaan Niatnya

Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Puasa Asyura 10 Muharram, Ustadz Abdul Somad Beberkan Soal Dosa serta Kisah Nabi Musa dan Fir'aun,

Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved