Kebakaran di Simpang Tiga Redelong
Ini Dugaan Penyebab dan Jumlah Ruko Terbakar di Pasar Simpang Tiga Redelong Bener Meriah
Sebelum mobil pemadam kebakaran tiba ke lokasi, terlihat ratusan masyarakat Bener Meriah berjibaku membatu memadamkan api secara manual.
Penulis: Budi Fatria | Editor: Mursal Ismail
Sebelum mobil pemadam kebakaran tiba ke lokasi, terlihat ratusan masyarakat Bener Meriah berjibaku membatu memadamkan api secara manual.
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Kebakaran dahsyat melanda Pasar Simpang Tiga Redelong, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.
Kebakaran ini terjadi pada Jumat (14/8/2029) sekitar pukul 17.20 WIB.
Informasi dihimpun Serambinews.com, kebakaran ini menghanguskan delapan toko berkonstruksi kayu yang rata dengan tanah.
Kemudian tujuh toko toko lainya yang berdekatan dengan bangunan yang terbakar itu juga ikut terimbas.
Sebelum mobil pemadam kebakaran tiba ke lokasi, terlihat ratusan masyarakat Bener Meriah berjibaku membatu memadamkan api secara manual.
• Ibunda Cekgu Zaki Tiba di Nabire Papua, Tangisannya Pecah di Atas Makam Anaknya
• Aceh Besar Isolasi 51 Paramedis di Gampong Tanjung, Wisma Atlet dan Gedung PKK Jantho, Ini Sebabnya
• Pencari Kerang yang Tenggelam Usai Melompat dari Sampan belum Ditemukan, Tinggalkan 4 Anak di Rumah
“Ratusan masyarakat bergotong royong membatu memadamkan api secara manual dengan melempar air miniral kearah ruko yang terbakar,” ujar seorang warga, Sahrul.
Ia sangat kecewa, karena mobil pemadam yang didatangkan dari Pemda Bener Meriah hanya satu unit.
“Dari Pemkab hanya satu unit mobil pemadam yang terlihat ada di lokasi kejadian,” ungkapnya.
Sedangkan warga, kata Syahrul sangat kompak dalam membantu7 memadamkan api ini.
Menurut informasi, sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran diturunkan ke lokasi kejadian.
Kelima mobil pemadam itu, masing-masing satu unit milik Pemkab Bener Meriah, milik Bandara Rembele, mobil water cannon Polresta Bener Meriah.
Kemudian mobil water cannon milik Satuan Brimob Kompi 3 Batalyon B Pelopor Satbrimob Polda Aceh, serta satu mobil pemadam kebakaran dari Aceh Tengah.
Data dihimpun Serambinews.com, dalam peristiwa naas itu sebanyak 8 unit toko berkontruksi kayu rata dengan tanah.
Selain itu, tujuh toko lainya yang berdekatan dengan bangunan yang terbakar itu juga ikut terimbas.
Namun, sejauh ini Serambinews.com belum mengetahui penyebab kebakaran tersebut dan juga kerugian akibat peristiwa itu.
Berdasarkan keterangan beberapa saksi mata di lokasi kejadian mengatakan, api diduga dari kosleting arus pendek.
Pantau Serambinews,com di lokasi kejadian, dari pukul 17.20 WIB hingga pukul 18.40 WIB, api masih terlihat di sejumlah toko kayu yang hangus terbakar itu.
Ketika peristiwa itu terjadi, sebelum tiba mobil pemadam kebakaran, ratusan masyarakat ikut membantu memadati api yang begitu cepat membesar hingga menjalar ke ruko lainya.
Asap hitam juga terlihat membungbung ke udara. Ratusan masyarakat terlihat panik dan membatu melemparkan botol air mineral kearah belasan ruko yang terbakar.
Jalan utama di kawasan Pasar Simpang Tiga Redelong saat peristiwa itu terjadi juga dipadati oleh ratusan masyarakat yang menyaksikan kebakaran hebat itu.
Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK, melalui Kapolsek Bukit, Iptu Zufrizal SH yang dikonfirmasi Serambinews.com menyampaikan, peristiwa delapan ruko berkontruksi kayu rata dengan tanah dan 7 ruko lainnya juga terimbas dari kejadian itu.
Menurutnya, untuk sementara sumber api belum bisa dipastikan dari mana, dugaan sementara dari arus pedek.
“Ada 8 unit ruko berkontruksi kayu hangus terbakar, sementara 7 unit lainnya juga ikut terdampak dari kebakaran itu,” ujarnya.
Sejauh ini pihaknya belum mengetahui berapa kerugian akibat kebakaran itu.
Disebutkannya, ketika kejadian itu, mengingat susahnya akses untuk menerobos ke lokasi, sehingga belum bisa ditaksir berapa kerugian dan juga penyebab kebakaran tersebut.
“Tadi asap juga sangat tebal api juga sangat luar biasa besarnya,” bebernya.
Selain itu juga, kata Zufrizal, ratusan masyarakat memadati lokasi kejadian.
“Saat kejadian ratusan masyarakat juga ikut membantu memadamkan api secara manual,” katanya.
Untuk sementara ujar Zufrizal, di titik utama masih ada api dan masih dilakukan pemadaman dan dilakukan pendingin. (*)