Update Corona di Subulussalam
Dinilai Bukan Aib, Anggota DPRK Subulussalam Minta Pemerintah Buka Data Pasien Covid-19
Menurut Bahagia, covid-19 atau virus corona bukanlah suatu aib yang memalukan sehingga tidak perlu ditutupi.
Penulis: Khalidin | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Pemerintah Kota Subulussalam melalui Gugus Tugas Covid-19 setempat diminta untuk membuka data warga bila ada yang terpapar Covid-19.
Hal itu disampaikan Bahagia Maha, salah anggota DPRK Subulussalam kepada Serambinews.com, Sabtu (15/8/2020) menyikapi mulai timbulnya kasus covid-19 di daerah ini.
Menurut Bahagia, covid-19 atau virus corona bukanlah suatu aib yang memalukan sehingga tidak perlu ditutupi.
Dia menilai membuka data pasien secara transparan tersebut bukan dalam rangka menyudutkan atau mengucilkan tapi justru memutus mata rantai penyebaran covid-19.
• Pembayaran Gaji 13 ASN di Gayo Lues Direncanakan Setelah 20 Agustus
• Mendagri Dorong Pemda Lakukan Inovasi Tingkatkan Roda Perputaran Ekonomi Daerah
• Malam Ini, Man City vs Lyon Michael Owen Jagokan The Citizens
Sebab, dengan dibukanya data pasien terpapar covid-19 masyarakat lain dapat lebih waspada dan saling menjaga.
Sementara pasien yang terpapar covid-19 juga bukan untuk dikucilkan namun semua bersatu memberi dukungan.
“Bukan dikucilkan tapi kita beri dukungan kalau ada yang terpapar misalnya saling membantu berkirim makanan dan vitamin. Tapi datanya butuh diketahui masyarakat agar tidak tertular,” ujar Bahagia
Lebih jauh dikatakan dia sependapat untuk dibuatnya sebuah surat kesepakatan bersama seluruh stakeholder yang ada di Kota Subulussalam soal membuka data pasien covid-19.
Transparan data ini berupa mempublis nama lengkap atau identitas serta alamatnya alias tidak lagi membuat inisial. Dengan demikian, lanjut Bahagia masyarakat saling menjaga dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dia mencontohkan kasus warga positif Covid-19 baru-baru ini dimana ada 46 kerabat plus sejumlah tetangga yang dikabarkan kontak erat.
Jumlah itu belum termasuk 47 tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam yang jga kontak dengan pasien.
“Jadi kami dorong pemerintah memaksimalkan pencegahan dan memutus mata rantai covid-19 ini salah satunya dengan membuka data pasien sehingga semua tau dan dapat berjaga-jaga,” kata Bahagia
Di sisi lain, politisi Partai Amanat Nasional ini juga menyarankan agar pasien covid-19 diperlakukan secara baik sehingga tidak stress saat menjalani perawatan di ruang isolasi.
Para kerabat atau tetangga juga saling membantu manakala ada yang terpapar virus corona.