Update Corona di Subulussalam

Ketua IDI & Direktur RSUD Subulussalam serta Puluhan Tenaga Kesehatan Diswab, Ini Penyebabnya

Adapun tenaga medis yang diswab tersebut yakni dokter spesialis paru dan penyakit dalam. Lalu lima dokter umum serta 30 perawat

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
Serambinews.com
Direktur RSUD Subulussalam, dr Dewi Sartika Pinem 

Laporan Khalidin | Subulussalam  

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Sebanyak 47 tenaga kesehatan dan tenaga pendukung di RSUD Kota Subulussalam, Jumat (14/8/2020), menjalani tes swab massal atau PCR atau polymerase chain reaction.

Tak tanggung-tanggung, para dokter yang diswab itu termasuk Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Subulussalam, dr Muhammad Armansyah serta Direktur RSUD Subulussalam, dr Dewi Sartika Pinem.

Swab massal terhadap para tenaga kesehatan ini tidak lepas dampak dari meninggalnya seorang pasien yang dinyatakan positif Covid-19 berinisial NM (48), berdasarkan hasil swab Laboratorium Fakultas Kedokteran (FK) Unsyiah.

Direktur RSUD Kota Subulussalam, dr Dewi Sartika Pinem membenarkan, 47 tenaga kesehatan (nakes) dan petugas pendukung di rumah sakit pelat merah itu diswab.

"Ini karena ke-47 nakes yang terdiri dari dokter umum, spesialis, perawat, dan tenaga pendukung, kontak dengan pasien yang meninggal dunia, Kamis (13/8/2020) lalu," jelas dr Dewi Sartika kepada Serambinews.com, Sabtu (15/8/2020).

Ternyata Ini Penyebabnya 42 Sampel Swab dari Nagan belum Keluar Hasil, Padahal Dikirim 2 Pekan Lalu

UPDATE Covid-19 Aceh; Positif Baru 25 Orang, 2 Meninggal Dunia

Wali Kota Sabang Resmikan Ruang Isolasi Pinere dan Ruang Isolasi Mandiri RSUD Kota Sabang

Adapun tenaga medis yang diswab tersebut masing-masing dokter spesialis dua orang, yakni spesialis paru dan penyakit dalam. Lalu lima dokter umum serta 30 perawat.

Tak hanya itu, dua petugas laboratorium dan dua petugas radiologi serta tiga cleaning service (CS) juga diswab. Kemudian tiga tenaga pendukung masing-masing dua manajemen dan satu sopir ambulans.

Para tenaga medis dan tenaga pendukung RSUD Kota Subulussalam itu, terang dr Dewi Sartika, saat ini semuanya sedang menjalani isolasi mandiri hingga hasil swab keluar.

Selain itu, lanjut dia, manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam, mulai Jumat (14/8/2020) kemarin, juga menutup sementara ruang pinere serta poliklinik paru.

Penutupan kedua ruang tersebut, tukasnya, lantaran pasien positif Covid-19 berinisial NM (48) yang merupakan warga Subulussalam, pernah dirawat di sana.

15 Tahun Damai Aceh, BPN Aceh Siapkan Sertifikat untuk eks Kombatan GAM

5.059 KPM PKH di Aceh Besar Data tak Memenuhi Syarat, Begini Penjelasan Kadis Sosial Aceh Besar

Ibu-ibu Bersama Warga Segel Kantor Keuchik Suak Pante Breuh di Aceh Barat, Ini Tuntutannya

Sedangkan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang Intensive Care Unit (ICU), serta ruang rawat inap kelas II dan III, yang semula juga direncanakan ditutup, akhirnya batal dan tetap dibuka.

“Yang ditutup hanya dua ruangan yaitu pinere dan poli paru," sebut dr Dewi. Penutupan kedua ruangan tersebut, menurut dr Dewi, dilakukan hingga hasil swab tenaga medis RSUD Kota Subulussalam keluar.

Secara terpisah, Ketua IDI Kota Subulussalam, dr Muhammad Armansyah mengakui, dirinya juga telah menjalani tes swab. Armansyah adalah salah seorang dokter yang kontak dengan pasien Covid-19 dan sekarang menjalani isolasi bersama sejumlah dokter lainnya.

Swab para dokter dan tenaga medis RSUD Kota Subulussalam itu dilakukan pada Jumat (14/8/2020) sore.

”Mohon doa semoga agar kami semuanya negatif Covid-19 dan dapat kembali memberi pelayanan kesehatan untuk masyarakat," pinta dr Armansyah.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved