HUT ke 75 RI
Pakai Alat Penerang, Mahasiswa Kibarkan Bendera Merah Putih di Dalam Goa Limèung Pidie
"Kami ingin bersinergi dengan pemuda, komunitas dan mahasiswa, khususnya yang aktif dan kreatif membangun daerah," ujarnya.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nur Nihayati
"Kami ingin bersinergi dengan pemuda, komunitas dan mahasiswa, khususnya yang aktif dan kreatif membangun daerah," ujarnya.
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Jabal Everest Unigha Sigli bersama Mapala Cempaga Stikes MNI Sigli, Minggu (16/8/2020), mengibarkan bendera merah putih raksasa di dalam Goa Limeung.
Goa tersebut terletak di kawasan Gampong Kulee, Kecamatan Batee, Pidie.
Suasana goa yang gelap, menyebabkan peserta berjumlah 20 orang harus memakai alat penerang saat kibarkan bendera.
Kegiatan itu digagas Komunitas Cerita Pidie dan Dinas Pariwisata Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Pidie.
Kegiatan itu untuk memperingati dirgahayu RI ke-75 yang bertajuk "Cave For Indonesia, Cinta Alam ini, Cinta Indonesia".
Kabid Pemuda Disparbudpora Pidie, Rahmat Yahya ST, kepada Serambinews.com, Minggu (16/8/2020), mengatakan kegiatan tersebut digagas mapala dan komunitas penggiat alam untuk melakukan pengibaran bendera di dalam goa, untuk memeriahkan HUT RI.
• Rektor Tegaskan Lab Penyakit Infeksi Unsyiah Belum Overload, Masih Sanggup Periksa 400 Spesimen/Hari
• Gerakan Masker Merah Putih Bagi Masker Gratis untuk Pengunjung Masjid Raya Baiturrahman
• Akuarium Pengharapan 14 Tahun Kumpulkan Uang Koin dari Pengujung, Ini Jumlah yang Terkumpul
"Kami ingin bersinergi dengan pemuda, komunitas dan mahasiswa, khususnya yang aktif dan kreatif membangun daerah," ujarnya.
Perwakilan Mapala di Pidie, Andi Firdaus, kepada Serambinews.com, Minggu (16/8/2020) menyebutkan, kegiatan ini bentuk sumbangsih pemuda untuk Negara, dalam memeriahkan dirgahayu RI ke 75.
Juga sebagai media promosi alam daerah Pidie kepada masyarakat, sehingga tumbuh rasa syukur untuk menjaga alam tersebut dari dari tangan orang-orang jahil.
Dengan begitu, alam akan terawat dan satwa di dalam goa tidak akan punah.
"Jumlah peserta 20 orang, dari Mapala Jabal Everest dan Mapala Cempaga.
Kegiatan ini dibantu Disparbupora Pidie dan Komunitas Cerita Pidie.
Pengibaran bendera di Goa Limèng, dengan upacara singkat.
Karena udaranya terbatas yang dikhawatirkan merusak ornamen goa," jelas Andy. (*)