Pendemo Minta Pemkab Beli Mobil Damkar
Ratusan massa yang menamakan dirinya Aliansi Masyarakat Bener Meriah mendesak Pemkab setempat memasukkan pengadaan mobil pemadam
REDELONG - Ratusan massa yang menamakan dirinya Aliansi Masyarakat Bener Meriah mendesak Pemkab setempat memasukkan pengadaan mobil pemadam kebakaran (Damkar) sebagai program prioritas Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten Perubahan (APBK-P) tahun 2020. Massa berharap setiap kecamatan punya mobil Damkar.
Massa tersebut mendatangi Gedung DPRK Bener Meriah Senin (17/8/2020) sekitar pukul 11.00 WIB dengan menggunakan mobil dump truk dan kendaraan roda dua.
Aksi itu dipicu akibat kekecewaan masyarakat atas penanganan musibah kebakaran di dua tempat, yaki Kampung Ujung Gele dan Kampung Pasar Simpang Tiga, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah.
Dalam aksi itu, massa saling bergantian melakukan orasi terkait kekecewaan mereka terhadap Pemkab dan DPRK setempat yang dinilai tidak memihak kepentingan rakyat.
Massa juga mengusung spanduk dan karton yang antara lain bertuliskan, “Kami Butuh Scater, Tingkatkan Kesejahteraan Damkar BM.”
Koordinator Aksi, Putra Arita menyampaikan, aksi ini sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap Pemkab yang dinilai lamban dalam penanganan kebakaran di Bener Meriah.
“Ini merupakan luapan emosi masyarakat, yang sudah dua kali terjadi kebakaran. Pemerintah lalai. Kami sebagai pemuda Bener Meriah malu, kenapa mobil pemadam kebakaran dari Aceh Tengah yang datang untuk memadamkan api, ke mana anggaran di sini,” ujar Putra Arita.
Disebutkannya, ada tujuh poin tuntutan aksi, di antaranya, mendesak pimpinan untuk segera mengevaluasi tata kelola pemerintahan Kabupaten Bener Meriah (Lihat boks).
“Jika selama tujuh hari kerja tuntutan ini tidak diindahkan oleh Pemkab Bener Meriah, kami akan melakukan aksi lebih besar lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi di hadapan massa menyampaikan, dirinya sudah merespons semua tuntutan massa yang datang ke pendopo pada Sabtu (15/8/2020) malam.
“Saya sepakat, karena kita semua berjuang untuk kepentingan masyarakat, apa saja saran baik yang disampaikan, dan juga komitmen yang diminta ini akan kita penuhi, Insya Allah. Saya akan tanda tangani nota kesepahaman bersama karena ini untuk kemaslahatan masyarakat,” pungkasnya di hadapan massa.
Seusai menandatangani petisi tujuh poin tuntutan massa tersebut bersama Ketua DPRK Bener Meriah MHD Saleh, Bupati Sarkawi langsung meninggalkan massa aksi untuk melaksanakan upacara penurunan bendera merah putih dalam rangka memperingati HUT ke-75 RI. Massa masih melakukan orasinya hingga membubarkan diri pukul 14.11 WIB.(bud)