Berita Luar Negeri
Temuan Terbaru Peneliti Jerman, Obat Kumur Bisa Cegah Penularan Covid-19, Simak Penjelasannya
Penggunaan obat kumur dapat mengurangi risiko penularan Covid-19 dalam jangka pendek, menurut siaran pers dari Ruhr University Bochum .
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Peneliti dari Jerman mengungkapkan, berkumur menjadi salah satu langkah mencegah penularan Covid-19.
Seperti yang diketahui, penelitian untuk vaksin Covid-19 masih diusahakan berbagai negara, seluruh dunia sedang berusaha melawan virus yang masih belum berhasil dikalahkan.
Namun, untuk sementara, ilmuan Jerman telah menemukan salah satu pengobatan rumahan, yang berpotensi mengurangi resiko infeksi Covid-19.
Melansir dari WEB.DE, pada hari Senin (17/8/2020), obat kumur rumahan ternyata bisa membantu mencegah resiko penularan Covid-19.
Ilmuwan di seluruh dunia tidak hanya peduli dengan penemuan vaksin , tetapi juga dengan kemungkinan tindakan perlindungan terhadap virus.
Menurut sebuah studi baru oleh para peneliti Jerman, obat kumur mungkin bisa membantu.
• Pria Ini Terkejut dan Takut Saat Naik Pesawat, Karena Begini Kondisi Dalam Pesawat
• Pasien Kanker Otak di Pune Sumbang Organ Tubuh Sebelum Meninggal, Pasien di Hyderabad Selamat
• BLT untuk Karyawan Swasta Bergaji di Bawah Rp 5 Juta Bakal Cair 25 Agustus, Ini 6 Syaratnya
SARS-CoV-2 atau lebih dikenal dengan sebutan Covid-19 dapat dinonaktifkan dengan menggunakan obat kumur yang tersedia secara komersial.
Temuan ini berhasil dilakukan oleh ahli virologi dari Molecular and Medical Virology Research Group di Ruhr University Bochum, bersama dengan rekan dari Jena, Ulm, Duisburg-Essen, Nuremberg dan Bremen dalam eksperimen kultur sel.
Para peneliti mempublikasikan temuan mereka dalam jurnal "Journal of Infectious Diseases" .
Studi virus Corona : semua obat kumur yang diuji menurunkan beban virus (jumlah virus )
Para peneliti menguji delapan obat kumur dengan bahan berbeda yang tersedia di apotek atau toko obat di Jerman.
• Suami Pasang CCTV di Rumah, Betapa Terkejut Ternyata Begini Tingkah Laku Istrinya
Produk berikut digunakan dalam penelitian ini:
- Cavex Oral Pre Rinse
- Chlorhexamed Forte
- Dequonal
- Dynexidine Forte 0,2%
- Obat kumur Iso-Betadine 1.0%
- Mint dingin listerine
- Obat kumur Octenident
- Obat kumur ProntOral
Para ilmuwan mencampurkan obat kumur dengan partikel virus dan zat yang seharusnya mensimulasikan efek air liur di mulut.
Campuran tersebut kemudian dikocok selama 30 detik untuk mensimulasikan efek berkumur.
• Sempat Dikira Adat China, Inilah Suku Tidung, Suku Asli di Kalimantan Utara di Pecahan Rp 75.000
• Dinsos Jemput Jenazah Warga Aceh, Meninggal Dalam Kapal Ikan Milik Cina
Hasilnya : Semua obat yang diuji mengurangi jumlah awal virus korona.
Tiga obat kumur mengurangi beban virus setelah 30 detik penggunaannya, sehingga tidak ada virus yang dapat dideteksi yaitu "Dequonal", "Iso-Betadine mouthwash" dan "Listerine cool mint".
Pekerjaan serupa sedang berlangsung di San Francisco, tim Bochum berhubungan dengan peneliti Amerika Serikat.
Hasilnya
Penggunaan obat kumur dapat bermanfaat untuk perawatan gigi dan mengurangi risiko penularan Covid-19 dalam jangka pendek, menurut siaran pers dari Ruhr University Bochum .
Namun, penggunaan obat kumur tentunya bukan merupakan perlindungan yang dapat diandalkan terhadap infeksi virus.
Obat kumur juga tidak cocok untuk pengobatan medis penyakit COVID-19.
Karena 'berkumur tidak dapat menghambat produksi virus di dalam sel' tegas Toni Meister, salah satu penulis utama studi Bochum. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
• Aurel dan Atta Segera Naik Pelaminan, Ini Konsep Pernikahan yang Sedang Dirancang
• Viral Video Seorang Pria Dipatuk Angsa Saat Antar Pesanan, Istrinya Sebut Angsa Tak Ada Kerjaan
• Viral Niat Piknik Estetik, Lembu Malah Datang dan Habiskan Makanan Perempuan ini
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/peneliti-vaksin-virus-corona-di-jerman.jpg)