Luar Negeri

Presiden Mali Dikudeta, Militer Janjikan Transisi Pemerintahan Sipil dan Pemilu Secepatnya

Presiden Mali, Ibrahim Boubacar Keïta yang sudah berkuasa dua periode akhirnya digulingkan melalui kudeta militer pada Selasa (18/8/2020) malam.

Editor: M Nur Pakar
AFP/STRINGER
Anggota Bersenjata Mali mendapat sambutan dari penduduk saat berparade di Lapangan Kemerdekaan di Bamako, Rabu (19/8/2020) seusai mengkudeta Presiden Ibrahim Boubacar Keita dan Perdana Menteri Boubou Cisse. 

Pasukan Prancis, bekerja dengan pasukan regional yang dikenal sebagai G5 Sahel, dan pasukan penjaga perdamaian PBB yang berkekuatan 10.000 orang bermarkas di Mali, mencoba mengatasi para militan.

Pasukan Prancis pertama kali melakukan intervensi pada 2013 untuk mencegah aliansi pejuang Tuareg Islamis dan separatis, yang telah menguasai Mali utara maju ke di ibu kota.

Pemberontak mengambil keuntungan dari kekosongan keamanan setelah kudeta negara itu sebelumnya, ketika tentara pemberontak menggulingkan pendahulunya, Amadou Toumani Toure.

Para pengamat khawatir putaran ketidakstabilan lain di negara itu dapat semakin mengguncang kawasan itu.

Beberapa kelompok militan juga terkait dengan jaringan penyelundupan manusia dan narkoba ke Eropa.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved