Menteri Sofyan A Djalil Ibaratkan Aceh Itu Kolam Kecil, Mau Sukses jangan Berenang di Kolam Kecil
Ia mengibaratkan Aceh sebagai kolam kecil, dan Indonesia sebagai kolam besar. Berenang di kolam kecil rawan konflik.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Ia mengibaratkan Aceh sebagai kolam kecil, dan Indonesia sebagai kolam besar. Berenang di kolam kecil rawan konflik.
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Sofyan A Djalil mendorong generasi muda Aceh untuk keluar dari Aceh dan memilih kolam besar sebagai arena kompetisi.
Ia mengibaratkan Aceh sebagai kolam kecil, dan Indonesia sebagai kolam besar. Berenang di kolam kecil rawan konflik.
Dorongan melakukan kompetisi di luar Aceh disampaikan Sofyan A Djalil dalam “Forum Silaturrahim Hijriah Taman Iskandar Muda (TIM) Jakarta,” Kamis (20/8/2020).
Kegiatan itu dilakukan secara virtual, diikuti oleh warga Aceh yang berada di berbagai penjuru dunia, Amerika Serikat, Turki, Malaysia, Australia dan sebagainya.
Diskusi ini dibuka oleh Plt Gubernur Nova Iriansyah dan dimoderatori Prof Bachtiar Aly, pakar komunikasi dan mantan anggota DPR RI.
• VIDEO - Korea Utara Miliki 60 Bom Nuklir, Termasuk Pemilik Senjata Kimia Terbesar ke-3 di Dunia
• Lagi, 21 Pasien Covid-19 di Aceh Sembuh, Positif Bertambah 5 Orang
• Motor Honda Sulit Dikendarai Gara-gara Marc Marquez?
Ketua Umum Pengurus Pusat Taman Iskandar MUda (PP) Dr. Ir, Surya Darma, MBA, mengatakan forum tersebut digagas dalam rangka peringatan 70 tahun TIM, 75 Tahun Proklamasi Indonesia dan 15 Tahun Perdamaian Aceh.
Tampak sudah bergabung lebih dari 300 partisipan pada saat kegiatan tersebut dibuka. Acara ini disiarkan secara live oleh akun facebook Serambinews.com.
“Aceh itu kolam kecil, Indonesia kolam besar tempat kita berkompetisi dan berenang. Berenang di kolam kecil banyak konflik, karena ruangnya sempit. Di kolam besar tidak ada,” kata Sofyan membandingkan.
“Mari kita dorong anak- anak kita jadi fighter di kolam lebih besar.
Beruntung kita bisa keluar dari Aceh,” ujarnya.
Mengutip hasil penelitian, Sofyan menyebutkan, bahwa orang sukses adalah orang yang berani keluar dari “area amannya.”
Penelitian menyebut 87 persen orang hidup dalam radius 200 km dalam lingkungannya.
Cuma 13 persen yang berani keluar dari lingkungannya. “Karena itu marilah kita, orang –orang Aceh dan generasi mudanya, menjadi kelompok yang 13 persen itu,” tukas Sofyan A Djalil. (*)