Luar Negeri

Panjat Pohon Setinggi 30 Meter, Penebang Usia 68 Tahun Mendadak Meninggal Dunia di Atas Pohon

Menurut pengakuan dari rekan korban, Uwish Kurni Mohd Mahduz (27), pohon setinggi 30 meter itu merupakan pohon ketiga yang dipanjat oleh Awaluddin, be

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
KOSMO/WORLD OF BUZZ
Seorang pria penebang pohon berusia 68 tahun mendadak meninggal dunia di atas pohon setinggi 30 meter yang sedang dipanjatnya, Rabu (19/8/2020) di Kampung Kundur Hilir, Negeri Sembilan, Malaysia. (Kosmo/World of Buzz) 

SERAMBINEWS.COM - Seorang penebang pohon berusia 68 tahun di Malaysia, mendadak meninggal dunia di atas pohon yang sedang dipanjatnya.

Korban ditemukan sudah dalam keadaan diam dan tak bergerak saat masih berada di atas sebuah pohon yang memiliki ketinggian mencapai 30 meter.

Melansir World of Buzz, Jum’at (21/8/2020), keadaan tersebut dialami oleh Awaluddin Kaman, warga dari Rembau, Negeri Sembilan, Malaysia.

Kejadian tersebut diketahui terjadi pada hari Rabu (19/8/2020) sore.

Menurut pengakuan dari rekan korban, Uwish Kurni Mohd Mahduz (27), pohon setinggi 30 meter itu merupakan pohon ketiga yang dipanjat oleh Awaluddin, berlokasi di Kampung Kundur Hilir, Negeri Sembilan.

Uwish yang pada saat kejadian berada di bawah pohon yang dipanjat oleh Awaluddin menceritakan kronologis kejadian yang menimpa rekannya tersebut.

Achriyal Aman Ega, Rekonstruksi Alat Tenun dari Kaki Bur Jenjani

Tak Kuat Layani Nafsu Besar Sang Istri, Pria Tulungagung Ini Pilih Cerai, Sehari sampai 9 Kali

Cewek Aceh Ini tak Tahu Cowoknya Beda Keyakinan Hingga Berdebat di WA, Kisah Cintanya Viral

Menurut ceritanya, mereka sebelumnya sudah lama tidak menebang pohon.

Tapi tiba-tiba pada pagi hari kejadian tersebut, Cik Y yang merupakan panggilan akrab korban begitu semangat untuk melakukan pekerjaan mereka.

“Kami sudah lama tidak menebang pohon tapi tiba-tiba pagi ini Cik Y cukup bersemangat dan memanggil saya untuk menebang pohon. Ini adalah pohon bidara ketiga yang dia tebang hari ini. "

Mohd. Hafizuddin Rozaimi (20), anak didik korban yang juga berada di lokasi kejadian menuturkan, korban sebelumnya sempat menggoda dirinya ketika sedang memanjat pohon.

“Atok bilang kamu belajar bagaimana memanjat pohon setinggi ini, nanti bisa gantian. Saya bilang pada Atok, saya tidak berani memanjat setinggi ini,”

Tak lama usai berkata demikian, Cik Y langsung tak merespon apapun, meski sudah berkali-kali mereka memanggilnya.

UEA Punya Misi Terselubung Buka Hubungan dengan Israel, Permudah Pembelian Persenjataan Canggih AS

Panik karena Kebakaran, Gadis Indonesia di Malaysia Lompat dari Lantai 2, Begini Kondisinya

Malaysia Klaim Strain D614G Lebih Menular 10 Kali Lipat dari Covid-19, Ini Tanggapan Ahli Singapura

Karena khawatir, salah satu dari mereka, yakni Uwish langsung memanjat pohon tersebut dan mengikta tubuh korban agar tidak jatuh.

Setelah itu mereka segera menghubungi petugas pemadam kebakaran untuk menurunkan tubuh korban dari atas pohon.

Paramedis menyatakan kondisi korban ketika tubuhnya sudah diturunkan sudah meninggal,

Kejadian tersebut juga dibenarkan oleh kepolisian setempat.

Jenazah korban setelah diturunkan langsung dibawa ke Rumah Sakit untuk diotopsi.

Sampai berita tersebut dilaporkan, penyebab kematian korban diklasifikasikan sebagai sindrom kematian mendadak. (Serambinews.com/Yeni Hardika)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved