Update Corona di Aceh Barat
Semua Sekolah di Johan Pahlawan Aceh Barat Ditutup, Setelah Satu Petugas Medis Terpapar Corona
Kebijakan tersebut berdasarkan instruksi dari gugus tugas kabupaten, sehingga aktivitas PBM di sekolah ditiadakan sementara waktu.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Mursal Ismail
Kebijakan tersebut berdasarkan instruksi dari gugus tugas kabupaten, sehingga aktivitas PBM di sekolah ditiadakan sementara waktu.
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Proses belajar mengajar (PBM) secara tatap muka di Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, untk sementara harus dialihkan ke belajar daring dari rumah masing-masing.
Pasalnya sekolah di kecamatan ini harus ditutup 14 hari, menyusul seorang dokter spesialis RSUD Cut Nyak Dhien, Meulaboh, Aceh Barat, positif corona dan ratusan tenaga medis lainnya harus menjalani isolasi mandiri.
“Kita sudah imbau semua sekolah bahwa untuk sementara waktu PBM dihentikan selama 14 hari ke depan.
Jadi saat ini beralih belajar melalui daring di rumah masing-masing,” jelas Husaini, Kepala Dinas Pendidikan Aceh Barat kepada Serambinews.com, Sabtu (22/8/2020).
Kebijakan tersebut berdasarkan instruksi dari gugus tugas kabupaten, sehingga aktivitas PBM di sekolah ditiadakan sementara waktu.
Ketentuan tersebut khusus sekolah yang berada di Kecamatan Johan Pahlawan saja.
• Brimob Nagan Raya Bantu Padamkan Karhutla di Aceh Barat, Ini Pesannya kepada Masyarakat
• Hari Asyura , Ini Penjelasan Ustaz Abdul Somad Tentang Pahala Menyantuni Anak Yatim
• Sudah Dua Malam Menginap, Tamu Hotel Kaget Saat Membuka Selimut dan Temukan Bercak Ini
Sedangkan PBM di sekolah lainnya di luar kecamatan tersebut tetap belajar, seperti biasanya yaitu tetap melaksanakan proses belajar mengajar.
Disebutkan, menghindari dan mencegah menurutnya sangatlah penting untuk dipatuhi bersama, sehingga penyakit corona itu dapat diperangi bersama.
Terlebih ribuan siswa tersebut berasal dari berbagai macam keluarga, maka untuk mencegah terjadinya penularan maka sementara waktu tetap belajar melalui dering dulu selama 14 hari.
“Ini hanya bersifat sementara, dan ketika kondisinya telah normal kembali tentu proses belajar mengajar akan dilakukan kembali,” jelas Husaini.
Pihaknya mengatakan kepada semua siswa dan orang tua masing-masing untuk tetap mematuhi protokoler kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan dan menghindari tempat keramaian.
Hal itu guna untuk kepentingan bersama dalam mencegah terjadinya penyebaran virus corona yang membahayakan. (*)