Luar Negeri

Ayah Rekam Putrinya Berkelahi Lawan Tiga Siswi Lain, Bangga Anaknya Menentang Kekerasan di Sekolah

Meskipun Blume bangga pada putrinya karena bisa membela diri, ia mengatakan, seharusnya pihak sekolah harus malu dengan kejadian perkelahian perempuan

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
New Zealand Herald
Chris Blume membagikan video perkelahian putrinya di halaman sekolah. 

SERAMBINEWS.COM - Seorang ayah membagikan video perkelahian brutal putrinya di sekolah.

Seorang ayah yang berada di Queensland, Australia, merekam video perkelahian putrinya dan menetang aksi kekerasan di sekolah. 

Melansir dari New Zealand Herald pada hari Kamis (20/8/2020), Chris Blume membagikan video perkelahian putrinya di halaman sekolah.

Meskipun Blume bangga pada putrinya karena bisa membela diri, ia mengatakan, seharusnya pihak sekolah harus malu dengan kejadian perkelahian perempuan.

Blume membagikan video dramatis, perkelahian tiga gadis melawan putrinya seorang diri.

Terlihat aksi memukul dan menendang pada video, yang membuat siswa lain tercengang karena perkelahian cukup brutal.

Hati-hati, Orang dengan Kondisi Ini Dilarang Makan Buah Pisang, Bisa Jadi Racun

Heboh Video Disebut Jeritan dari Alam Kubur, Perempuan Ini Jelaskan Kebenarannya

Langkah-langkah Mereda Datangnya Asam Urat, dari Olahraga Hingga Perbanyak Minum

Blume kesal karena putrinya harus melawan gadis lebih tua daripada putrinya.

"Gadis-gadis itu menyerang anak perempuan saya, sehingga putri saya mulai melawan, anak sekolahan melakukan hal demikian," katanya.

"Beberapa video tidak saya posting, karena tidak layak untuk dipublikasi, ini hampir seperti memberikan anak-anak yang berkelahi pada posisi spesial," tambahnya.

Ia mengatakan, seharusnya sekolah tempat putrinya sekolah, Calamvale Community College, Brisbane, Australia, harusnya malu dengan kejadian itu.

Blume bangga pada putrinya karena bisa membela diri, namun ia tetap ingin masalah perkelahian putrinya ditanggani pihak berwenang.

Sebelum ada ikut campur orang tua dalam permasalah putri-putri mereka.

"Ini telah berlangsung berbulan-bulan, anak gadis lain telah melakukan masalah, padahal sebelumnya mereka berteman.

"Ini hanya masalah pertemanan, pelakunya telah dihukum dengan diskors oleh pihak sekolah.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved