Luar Negeri
Istri Pemimpin Oposisi Rusia Kunjungi Suaminya di Berlin, Dugaan Diracun Kremlin Akan Segera Terkuak
Istri pemimpin oposisi Rusia Alexi Navalny dan seorang asisten mengunjunginya di rumah sakit Berlin, Jerman pada Minggu (23/8/2020)
SERAMBINEWS.COM, BERLIN - Istri pemimpin oposisi Rusia Alexi Navalny dan seorang asisten mengunjunginya di rumah sakit Berlin, Jerman pada Minggu (23/8/2020).
Dilaporkan, dugaan diracun oleh Kremlin akan segera terkuak.
Saat ini, Navalny sedang mendapat perawatan intesif di Jerman, tetapi kondisi sudah stabil.
Dokter rumah sakit sedang melakukan pemeriksaan untuk memastikan dugaan terkena racun saat minum teh di bandara Siberia pada Kamis (20/8/2020).
Navalny diterbangkan ke Jerman pada Sabtu (22./8.20200 dari Siberia setelah dokter memutuskan dia cukup stabil untuk dibawa ke rumah sakit ibu kota Charité untuk perawatan.
Setelah kedatangannya, juru bicara rumah sakit Manuela Zingl mengatakan pria berusia 44 tahun itu akan menjalani tes diagnostik ekstensif.
Tetapi, dokter belum mengomentari penyakit dengan alasan masih mengevaluasi hasilnya, seperti dilansir AP, Minggu (23/8/2020).
Pada Minggu (23/8/2020), istri Navalny, Yulia Navalnaya, dan ajudan Leonid Volkov mengunjungi pemimpin oposisi Rusia itu di rumah sakit.
Tetapi, saat keluar, tidak memberikan komentar kepada wartawan yang sudah menunggu di depan rumah sakit selama beberapa jam.
• Pemimpin Oposisi Rusia Yang Diracun Tiba di Jerman dan Sudah Mulai Stabil
• Pemimpin Oposisi Rusia Diracun, Istrinya Minta Vladimir Putin Izinkan Suaminya Dirawat di Jerman
• Dampak Lockdown Mengerikan, 13 Orang Tewas Terinjak-injak di Peru, Polisi Gerebek Tempat Disko
Navalny, seorang politikus dan penyidik korupsi yang merupakan salah satu pengkritik paling sengit Presiden Rusia Vladimir Putin, sempat dirawat di unit intensif kota Omsk Siberia.
Para pendukungnya percaya teh yang diminumnya mengandung racun dan Kremlin berada di baliknya.
Hal itu dibuktikan degnpenundaan pemindahannya ke Jerman.
Navalny jatuh sakit dalam penerbangan kembali ke Moskow dari Siberia pada Kamis (20.8/2020) dan dibawa ke rumah sakit setelah pesawat melakukan pendaratan darurat.
Pendukung dan anggota keluarganya bersikeras bahwa Navalny diracuni, tetapi dokter di Omsk membantahnya.
Dokter mengatakan ada gangguan metabolisme dan penurunan gula darah telah menyebabkan Navalny kehilangan kesadaran.
Otoritas kesehatan Rusia pada Sabtu (22/8/2020) mengatakan tes yang dilakukan sejauh ini belum menunjukkan adanya racun dalam tubuhnya.
Dokter spesialis Jerman tiba dengan pesawat yang dilengkapi dengan peralatan medis canggih pada Jumat (21/8/2020) pagi atas perintah keluarganya dokter Navalny di Omsk.
Tetapi, dokter mengatakan dia belum stabil untuk bergerak.
Para pendukungnya mengatakan itu hanyalah tipuan untuk menunda keberangkatannya sampai racun keluar dari tubuhnya.
Kremlin membantah bahwa penolakan terhadap transfer itu bersifat politis.
Juru Bicara Dmitry Peskov mengatakan itu murni keputusan medis.
Namun, pembalikan untuk memungkinkan dia pergi terjadi ketika tekanan internasional terhadap kepemimpinan Rusia meningkat.
Dokter Navalny sendiri, Yaroslav Ashikhmin, yang telah merawatnya sejak 2013, mengatakan politisi itu selalu dalam keadaan sehat.
Bahkan, secara teratur melakukan pemeriksaan medis dan tidak memiliki penyakit mendasar yang dapat memicu sampai koma.
Seperti banyak politisi oposisi lainnya di Rusia, Navalny sering ditahan oleh penegak hukum dan diganggu oleh kelompok pro-Kremlin.
Pada 2017, dia diserang oleh beberapa pria yang melemparkan antiseptik ke wajahnya, hingga merusak matanya.
Tahun lalu, Navalny dilarikan ke rumah sakit dari penjara tempat dia menjalani hukuman atas tuduhan melanggar peraturan protes.
Timnya juga mencurigai adanya keracunan.
Dokter mengatakan dia mengalami reaksi alergi yang parah dan mengirimnya kembali ke tahanan pada hari berikutnya.
Jika dia diracuni, itu bukan pertama kalinya seorang tokoh Rusia yang blak-blakan diincar sedemikian rupa - atau pertama kali dengan Kremlin dituduh berada di belakangnya.(*)