Viral Medsos
Viral, Video Warga Bandung Mengantri Hingga Keluar Kantor, Dikira Bagi Sembako Ternyata Ajukan Cerai
Banyak yang mengira antrean warga itu adalah untuk mengambil sembako. Nyatanya, para warga itu mendatangi kantor untuk mengajukan sidang gugatan cerai
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Zaenal
“Kalo kata suami, beberapa temennya di cerai istri karen gak kuat menanggung ekonomi keluarga. Entah itu solusi apa engga, jadi banyak laki-laki stress karna susah mendapat pekerjaan dan nafkah kemudian dicerai istrinya,” ujar @shindkarina.
“Pasti masalah ekonomi faktor utama,” dugaan @aldiiherdiansyah.
“Raut wajah mereka sangat keliatan penuh tekanan dan penuh amarah. Emang sih cerai itu perbuatan yang halal tapi dibenci sama Allah. Sedih banget liat beginian,” sebut @egifv.
• Diluar Nalar! Wanita di Uni Emirat Arab Ini Gugat Cerai Suami Hanya karena Rumah Tangganya Adem Ayem
Pengadilan Agama Soreang membenarkanya
Saat dikonfirmasi melalui telepon oleh Kompas.com, pihak Pengadilan Agama (PA) Soreang membenarkan hal tersebut.
"Rata-rata setiap hari memang penuh. Biasanya Senin, Selasa, Kamis yang penuh," kata Ahmad Sadikin, Panitera Muda Gugatan Pengadilan Agama Soreang saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/8/2020).
Ahmad menjelaskan, antrean tersebut terjadi lantaran jumlah ruang sidang yang terbatas.
Sementara para pengaju gugatan cerai terbilang cukup tinggi.
"Yang ke Posbakum juga harus antre. Yang akan mengambil produk hukum di Pengadilan Agama Soreang juga harus antre sekarang," jelasnya.
Dalam satu hari seperti hari ini, kata Ahmad, pihaknya melayani lebih dari 150 gugatan cerai.
• Suami Izin Merantau 2 Bulan dan Pulang Bawa Uang Rp 4,9 M, Istrinya Malah Mita Cerai, Ini Sebabnya
"Kalau sekarang masuk pembuktian setengah, berarti jumlah pengunjung dikali tiga. Bisa sampai 500 orang. Belum yang ngantre di Posbakum, daftar perkara baru dan yang mengantre mengambil produk pengadilan," jelasnya.
Tingkat Perceraian Tinggi
Ahmad mengatakan, tingkat perceraian sangat tinggi di Kabupaten Bandung terutama pada bulan Maret, April sampai Mei 2020.
Ahmad menjelaskan, pada bulan Mei 2020 lalu, saking tingginya tingkat perceraian PA Soreang bahkan menutup sementara pendaftaran gugatan cerai.
"Pada bulan Mei sempat ditutup sama sekali sampai dua minggu. Setelah itu kita batasi yang daftar hanya 10 orang," jelasnya.