Terungkap, Aceh Pernah 2 Kali Ajukan Diri Jadi Negara Bawahan Turki Utsmani, Tapi Ditolak Karena Ini

Terungkap, Kesultanan Aceh pernah mengajukan diri untuk menjadi negara vassal (bawahan) kekhalifahan Turki Utsmani/Ottoman

Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/M ANSHAR
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Foto direkam 2 Juni 2017. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Terungkap, Kesultanan Aceh pernah mengajukan diri untuk menjadi negara vassal (bawahan) kekhalifahan Turki Utsmani/Ottoman

Terungkapnya Kesultanan Aceh pernah mengajukan diri untuk menjadi negara vassal (bawahan) kekhalifahan Turki Utsmani/Ottoman itu diungkapkan oleh Prof Oman Fathurahman, Filolog UIN Jakarta.

Prof Oman Fathurahman mengatakan, tetapi (permintaan Kesultanan Aceh) itu ditolak karena sejumlah pertimbangan.

Menurut Prof Oman Fathurahman, Kesultanan Aceh pernah mengajukan diri untuk menjadi negara vassal (bawahan) kekhalifahan Turki Utsmani/Ottoman tetapi ditolak karena sejumlah pertimbangan.

"Jika Aceh disetujui sebagai vassal, nanti yang lain minta juga. Turki tidak mau Nusantara menjadi bagian dari sistem pemerintahannya. Tetapi untuk menjadi saudara iya, semangatnya adalah semangat keagamaan," kata Oman dalam diskusi daringnya, Selasa (25/8/2020).

Baru 7 Bulan Jalani Hukuman, Napi Lapas Kelas IIB Langsa Kembali Mengulah Suruh Istrinya Antar Sabu

Jadi Korban Salah Tangkap, Bocah 13 Tahun Babak Belur Dihajar Polisi, Polda: Tak Sengaja

Meski tidak menjadikan Aceh sebagai negara vassal, kata dia, Turki tetap berkomitmen membantu mengirimkan bantuan militer saat diminta.

Terbukti ada suplai bala militer dari Turki saat Aceh meminta untuk melawan tentara kolonial.

Dari sejumlah manuskrip yang diteliti, Oman mengatakan Aceh memiliki hubungan diplomatik yang baik dengan Turki Utsmani tetapi tidak ada riwayat sebagai negara vassal.

Alih-alih kesultanan lain di Nusantara menjadi negara vassal Turki, Oman mengatakan Aceh merupakan kesultanan Nusantara yang paling dekat dengan kekhalifahan Utsmani tetapi tidak sukses menjadi negara bawahan.

Pada abad 16 Aceh pernah mengajukan diri sebagai negara vassal dan di abad 19 kembali meminta tetapi Turki tetap menolak.

Tahun 2030 Nanti, Akan Ada 5 Pasukan Tentara yang Tak Mampu Dikalahkan, Siapa Saja?

Ditinggal Suami ke Taiwan Jadi TKI, Wanita Ini Robohkan Rumah Gegara Marah dengan Tingkahnya

Turki, kata dia, beranggapan tidak ada keuntungan signifikan jika menjadikan Aceh sebagai negara vassal.

Selain itu, Aceh juga beberapa kali dipimpin oleh pemimpin perempuan (sultanah) yang bertentangan dengan prinsip kekhalifahan.

Setidaknya, kata dia, mulai abad 14, Aceh memiliki empat sultanah yang menjadi persoalan sulitnya menjadi bagian dari kekhalifahan yang patriarkis.

"Dari penelitian juga tidak ada skrip yang menyebut Nusantara bagian dari Utsmani, termasuk di Aceh. Soal Aceh bagian Turki itu bertentangan dari nilai kekhalifahan, seperti syarat pemimpinnya harus laki-laki," kata dia.

Turki, kata dia, tidak pernah menjadikan Nusantara sebagai negara vassal tetapi dengan konteks persaudaraan ke-Islaman mereka kerap membantu kesultanan Muslim di Asia Tenggara.

Cerita Ustaz Somad Dapat Honor Rp 400 Juta dari YouTube: Tak Dipakai Sendiri, Disumbangkan Semua

Manfaat Daun Binahong Jika Dikonsumsi Secara Rutin, Dapat Mengobati Maag hingga Cegah Kanker

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved