Update Corona Abdya
Update Corona Abdya: 2.081 Traveler Selesai Isolasi, 2 PDP Masih Dirawat, Positif Covid-19 Nihil
Kedua warga positif Corona yang dinyatakan sembuh itu adalah MM (25), mahasiswi asal Kecamatan Lembah Sabil, dirawat dirawat di RSUZA
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Zainun Yusuf I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Traveler di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) sejak Maret lalu hingga sekarang ini mencapai 2.086 orang.
Dari jumlah tersebut, 2.081 orang selesai menjadi isolasi mandiri di rumah, sehingga masih tersisa menjalani isolasi hanya 5 orang hingga Rabu (26/8/2020).
Sementara warga status PDP (Pasien Dalam Perawatan) hanya 4 orang, 2 orang di antaranya masih dirawat di Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Teungku Peukan (RIK RSUTP) Abdya.
Dua PDP itu dirawat karena ditemukan gejala Covid-19, sedangkan 2 orang PDP lainnya sudah dipulangkan karena tidak ada lagi gejala atau OTG (Orang Tanpa Gejala).
Hal itu berdasarkan update terakhir yang dirilis Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Abdya, Safliati SST MKes, Rabu (26/8/2020) sore, pukul 17.00 WIB.
Dua traveler yang masih menjalani isolasi adalah masing-masing 4 orang di Kecamatan Blangpidie dari 356 orang traveler dan Kecamatan Kuala Batee 1 orang dari 244 orang traveler.
Sedangkan tujuh kecamatan lainnya sudah kosong traveler yang diisolasi sampai Rabu, hari ini.
Yaitu, Kecamatan Lembah Sabil 108 traveler, Manggeng 106 traveler, Tangan-Tangan 332 traveler, Setia 71 traveler, Susoh 586 traveler.
Kecamatan Jeumpa 128 traveler dan Babahrot 155 traveler, dimana seluruhnya selesai isolasi dan hasilnya tidak ada keluhan.
Data ini tentu akan berubah jika ada penambahan traveler besok atau beberapa hari ke depan.
Namun selama sepekan terakhir traveler di Kabupaten Abdya hampir tidak mengalami penambahan.
Kepala Dinkes Abdya, Safliati yang dihubungi Serambinews.com menjelaskan 2 warga status PDP yang masih dirawat di RIK RSUTP adalah IN (58) perempuan warga salah satu desa di Kecamatan Susoh.
Dan, satu yang terbaru adalah F (77) perempuan warga salah satu desa di Kecamatan Blangpidie. Keduanya dirawat karena ada gejala Covid-19.
• Kuasa Hukum YDBU Langsa Ajukan Upaya Hukum Luar Biasa ke PN Langsa
• Catat! Ini Lokasi dan Jadwal SKB CPNS Aceh Jaya, Satu Hari 3 Tiga Sesi
• Ini Jumlah Dana Berhasil Digalang Ketua DPRK Aceh Utara untuk Perbaikan Jalan 20 Km
Sedangkan warga masuk status ODP (Orang Dalam Pemantauan) di Abdya berjumlah 13 orang, sebanyak 3 orang diantaranya masih dalam proses pemantauan.
Sementara, 10 orang PDP sudah selesai proses pemantauan.
Tiga warga masih pemantau adalah satu keluarga di salah satu desa Kecamatan Blangpidie, I (44), perempuan, M (55) laki-laki, danMR (17) laki-laki.
Positif Nihil
Lebih lanjut Kepala Dinkes Abdya/Juru Bicara Covid-19 Abdya. Safliati menjelaskan, kasus positif terpapar Covid-19 daerah itu berjumlah 28 orang sejak awal April lalu.
Dari jumlah tersebut, dua orang meninggal dunia, Mar (63) laki-laki warga salah satu desa di Kecamatan Lembah Sabil meninggal dunia tanggal 21 Juni lalu.
Dan, H (63) laki-laki warga salah satu desa Kecamatan Blangpidie yang meninggal tanggal 19 Agustus lalu.
Sedangkan 26 orang positif Covid-19 dirawat RSUTP Abdya dan RSUZA Banda Aceh, sudah dinyatakan sembuh.
“Sebanyak 26 orang positif yang dirawat di RSUTP Abdya dan RSUZA Banda Aceh, dinyatakan sembuh dan dipulang ke rumah masing,” katanya.
Terakhir dua orang positif yang dirawat di RSUZA dan diisolasi di rumah di Banda Aceh dinyatakan sembuh, Senin (24/8/2020), karena tidak ada lagi gejala Covid-19.
Kedua warga positif Corona yang dinyatakan sembuh itu adalah MM (25), mahasiswi asal salah satu desa Kecamatan Lembah Sabil, dirawat dirawat di RSUZA Banda Aceh sejak 16 Agustus lalu.
Satu lagi, Rob (36), laki-laki warga salah satu desa Kecamatan Susoh, diisolasi di rumah di Banda Aceh sejak 18 Agustus lalu. Sebelumnya, warga ini dinyatakan positif hasil pemeriksaan swab, namun tidak ada gejala sehingga diisolasi di rumah.
”Untuk sementara tak ada lagi pasien positif Covid-19 Abdya yang dirawat, baik di RSUTP maupun di RSUZA Banda Aceh,” ungkap Safliati.(*)