Berita Aceh Utara
Ratusan Warga Demo Keuchik Saat Malam Hari di Meunasah, Bukan Kudeta, Ternyata Mereka Tuntut Hal Ini
Masyarakat memang sengaja melakukan demo sekaligus mengadakan rapat umum pada malam hari, agar warga yang hadir lebih banyak.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Ratusan warga Desa Tanjong Ara, Kecamatan Tanah Jambo Aye, Aceh Utara pada Jumat (28/8/2020) malam sekira pukul 21.30 WIB, mengadakan aksi demo di meunasah setempat untuk menuntut keuchik supaya mengadakan rapat umum.
Pasalnya, sudah tiga tahun terakhir, keuchik tidak mengadakan rapat pertanggungjawaban pengelolaan dana desa.
Persoalan ini juga sudah disampaikan kepada keuchik sebelumnya, tapi karena tak mendapat respon, sehingga warga akhirnya mengelar aksi protes dengan berdemo.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com menyebutkan, sebagian warga mulai berkumpul di meunasah setelah mengikuti Shalat Isya secara berjamaah.
Namun, aksi baru dimulai sekira pukul 21.30 WIB, setelah masyarakat ramai yang hadir ke meunasah, diperkirakan mencapai seratusan orang.
• Nahkoda Ditangkap karena Hina Ulama di Medsos, Syahbandar Pelabuhan Calang Inginkan Jalan Damai
• Lagi, Napi di Lapas Lhoksukon Dapat Asimilasi, Hirup Udara Bebas, Ini Jumlah dan Totalnya
• Forum Pimpinan Dayah Minta Pemkab Aceh Singkil Bentuk Khusus Dinas Dayah, tidak Lagi Digabung DSI
Masyarakat memang sengaja melakukan demo sekaligus mengadakan rapat umum pada malam hari, agar warga yang hadir lebih banyak.
Warga juga memasang spanduk di meunasah setempat yang bertuliskan; “Kepada Yang Terhormat Bapak Keuchik Tanjong Ara, neutulong sigo peugot rapat i meulasah. Kamou masyarakat hana info sapue kiban ka. Et na ka gampong tanyoe, dari masyarakat drouneuh,”.
Pada spanduk lain yang ditempel meunasah bertuliskan; “LPJ ke Tuha Puet Hana Neujok, papeun Infografis hana neutipek, rapat umum pih hana le neupeugot. Pakoen Meunan?, pakon ka dirui meunoe gampong tanyou,”.
Selain itu, di spanduk yang dipasang pintu masuk meunasah bertuliskan kalimat kritikan. “Kamoe Hana rencana dan maskud peutren geuchik, justru kamoe pakat pak geuchik geu-eek ateu meulasah, taneuk tuka-tuka pendapat dan informasi peukara gampong,”.
“Sorenya kita mengumumkan melalui pengeras suara supaya masyarakat mengetahui akan ada aksi demo di meunasah, sehingga ratusan warga hadir. Bahkan warga juga sudah lama menunggu aksi tersebut untuk menyampaikan aspirasinya,” ujar Koordinator Aksi, Heri Safrizal kepada Serambinews.com, Sabtu (29/8/2020).(*)