Berita Luar Negeri
Kapal Induk AS dan Sekutunya Harus Waspada, China Tembakkan Rudal Pembunuh Kapal Induk
Amerika Serikat menyebut China meluncurkan serangkaian uji coba rudal balistik ke Laut China Selatan pada minggu ini
SERAMBINEWS.COM - Amerika Serikat menyebut China meluncurkan serangkaian uji coba rudal balistik ke Laut China Selatan pada minggu ini.
Salah satunya rudal pembunuh kapal induk, yaitu rudal DF-21D dan DF-26
Hal ini adalah bagian dari kesibukan latihan militer yang membentang ribuan mil di sepanjang garis pantai China di tengah ketegangan dengan Washington atas sengketa di perairan tersebut.
Beijing mengklaim hampir semua wilayah di Laut Cina Selatan sebagai wilayah kedaulatannya.
• TKA Cina tak Miliki Izin Kerja di PLTU Nagan Raya, Kasus Sama Kembali Terulang
Mereka telah meningkatkan upaya untuk menegaskan dominasinya atas perairan kaya sumber daya ini dalam beberapa tahun terakhir.
Di antaranya dengan mengubah serangkaian terumbu karang dan atol menjadi pulau-pulau buatan yang dijaga ketat.
Selain menjaga ketat serta meningkatkan aktivitas angkatan lautnya di wilayah tersebut.
Ambisi teritorial China diperebutkan oleh setidaknya lima negara lain, dan telah ditolak mentah-mentah oleh Washington yang telah menyatakan klaim Beijing ilegal berdasarkan hukum internasional.
Ketegangan terbaru muncul usai seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada CNN bahwa militer China meluncurkan empat rudal jarak menengah dari daratan China pada hari Rabu.
• Wanita ini Temukan Surat dalam Botol yang Ditulisnya pada Tahun 1985 Silam, Ini Isi Suratnya
Rudal itu berdampak di bagian utara Laut Cina Selatan antara Pulau Hainan dan Kepulauan Paracel, yang dinamai sebagai Kepulauan Xisha oleh China.
Dalam sebuah pernyataan hari Kamis, Pentagon menggambarkan latihan itu sebagai yang terbaru dari serangkaian tindakan China.
Ini dimaksudkan untuk menegaskan klaim maritim yang melanggar hukum yang merugikan negara-negara tetangga.
Komentar tersebut menyusul pengumuman bahwa pemerintah AS akan menjatuhkan sanksi kepada puluhan perusahaan China.
Karena membantu Beijing dalam pengembangan dan militerisasi pulau buatan di Laut China Selatan.
• Pria Disabilitas dan Wanita Diarak Keliling Desa, Rambut Dicukur dan Sepatu Bekas Digantung di Leher