Kantor Bupati Aceh Besar Tutup
Kantor Bupati Aceh Besar di Jantho ditutup sementara. Pelayanan publik dan pengurusan administrasi selanjutnya dialihkan ke Gedung Dekranasda
lihat foto
* Dialihkan Sementara ke Dekranasda
JANTHO - Kantor Bupati Aceh Besar di Jantho ditutup sementara. Pelayanan publik dan pengurusan administrasi selanjutnya dialihkan ke Gedung Dekranasda di Jalan Bandara Sultan Iskandar Muda, Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar.
Penutupan itu dilakukan untuk mengantisipasi dan meminimalisir penyebaran Covid-19 yang mulai mengkhawatirkan di lingkungan Kantor Bupati menyusul meninggalnya Sekda Aceh, Besar, Drs Iskandar MSi, Sabtu (29/8/2020) lalu.
"Menyikapi kasus positif Covid-19 yang menimpa Sekda Aceh Besar, almarhum Pak Iskandar, sehingga Pak Bupati memerintahkan pelayanan publik dan pengurusan administrasi di Kantor Bupati atau Setdakab ditutup sementara dan dialihkan ke Dekranasda di Gampong Gani, Jalan Bandara SIM," kata Plt Sekdakab Aceh Besar, Abdullah SSos, kepada Serambi, Senin (31/8/2020).
Penutupan Kantor Bupati di Jantho dilakukan selama 10 hari, terhitung sejak 1-10 September 2020. Seiring penutupan tersebut, seluruh ruangan Kantor Bupati akan didisinfektan. "Untuk sementara waktu seluruh pelayanan publik yang berhubungan dengan Setdakab Aceh Besar dialihkan ke Gedung Dekranasda di Gampong Gani. Pelayanan tetap dibuka pukul 08.30 WIB," terangnya.
Di sisi lain, Plt Sekdakab Aceh Besar ini menambahkan, sebagaimana selalu disampaikan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Besar, kepada seluruh ASN/PNS dan seluruh masyarakat Aceh Besar agar terus menerapkan protokol kesehatan (prokes). Di antaranya dengan selalu memakai masker, jaga jarak, menghindari kerumunan, cuci tangan dengan air bersih yang mengalir, selalu berwudu, serta memanjatkan doa kepada Allah SWT agar virus corona ini segera menjauh.
"ASN Setdakab tetap bekerja dari rumah. Instruksi Pak Bupati dan Wakil Bupati, hp (handphone) dalam kondisi hidup, dan selalu siap kapan saja dibutuhkan dengan menyesuaikan jam kerja yang diatur oleh pimpinan masing-masing," pungkas Abdullah.
Sebagaimana diketahui, Sekda Aceh Besar, Drs Iskandar MSi, meninggal dunia pada Sabtu (29/8/2020) lalu sekitar pukul 23.00 WIB di RSUD Meuraxa, Kota Banda Aceh. Ia dirawat di rumah sakit dengan keluhan sesak nafas dan batuk dengan disertai demam. Hasil pemeriksaan swab yang keluar sore harinya menunjukkan bahwa Almarhum terkonfirmasi positif Covid-19.
Capai 409 Kasus
Informasi dari Bupati Aceh Besar yang juga Ketua Satgas Covid-19, Ir Mawardi Ali, jumlah pasien positif Covid-19 di Aceh Besar telah mencapai 409 orang. Dari jumlah itu, meninggal dunia sebanyak 18 orang. Data tersebut merupakan udpate terkini, Senin (31/8/2020).
"Pasien covid Aceh Besar bertambah dua orang dengan total menjadi 409 orang dari sebelumnya 407 orang, " ujar Ir Mawardi Ali, kepada Serambi, kemarin.
Menurut dia, untuk mencegah penyebaran virus corona di pedesaan di Aceh Besar, masyarakat harus mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Seperti menjaga jarak fisik, jarak sosial dan memakai masker ketika keluar rumah, serta mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer. Apalagi penyebaran Covid sudah masuk kategori transmisi lokal.
"Saat ini pasien positif Covid-19 di Aceh Besar telah menyebar di 21 kecamatan dari 23 kecamatan di Aceh Besar. Kita mengimbau kepada masyarakat agar memakai masker ketika keluar rumah dan ikuti Prokes Covid-19. Karena, virus corona memang ada dan nyata bukan permainan global," imbuhnya.
Kasus baru pasien positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Aceh bertambah lagi. Data Senin (31/8/2020) kemarin, jumlah pasien positif corona bertambah sebanyak 33 orang, sehingga secara akumulatif sudah mencapai 1.632 orang.
Hal tersebut disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG) kepada awak media, Senin (31/8/2020). Ia menyebutkan, penderita baru Covid-19 sebanyak 33 orang tersebut terbanyak berasal dari Banda Aceh, yakni mencapai 22 orang.
