Kisah Safira Bocah Penjual Kue Keliling, Cari Nafkah untuk Hidupi 2 Adiknya Sejak Ayahnya Meninggal
Selepas ayah meninggal dunia, Safira Sarifudin (11) pikirkan nasib keluarganya dan masa depan adik-adiknya.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Selepas ayah meninggal dunia, Safira Sarifudin (11) pikirkan nasib keluarganya dan masa depan adik-adiknya.
Fira, sapaannya merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.
Meski usianya masih belia, Fira sudah menjadi tulang punggung keluarganya.
Hal ini lantaran ayahnya, Sarifudin (48) telah meninggal dunia pada pertengahan Maret 2020 lalu.
Sehingga ia memilih membantu ibunya yang hanya bekerja sebagai kuli cuci gosok dengan bayaran Rp 200 ribu perbulan.
"Kalau aku sekolah, nanti mama sama adik-adik gimana. Aku jualan aja. Ini halal kok, enggak minta-minta," kata Fira kepada TribunJakarta.com, Selasa (1/9/2020).
Akhirnya, demi kedua adiknya, Sila (9) dan Apin (7) ia pun mengalah dan memilih meneruskan berdagang.
"Dulu dagang kue sama ayah. Tapi pas ayah meninggal aku terusin dagang sendiri. Enggak apa-apa aku enggak sekolah, biarin adik-adik aja yang sekolah. Aku mau bantuin mama aja," sambungnya menahan air mata.
Saat ini, Fira hanya belajar membaca dan menulis di rumahanya.
Ia biasanya belajar bersama adiknya ketika malam hari.
"Tapi aku bisa baca dan menulis. Sebab mama ngajarin aku tiap malam," ungkapnya.
• Begal Sadis di Kota Medan Tewas Ditembak Polisi, Kerap Beraksi dengan Membacok Korbannya
• Mutasi di Lingkungan Polresta Banda Aceh, Sejumlah Perwira Dapatkan Promosi Jabatan, Berikut Namanya
Berjualan kue sejak belia
Fira merupakan anak pertama dari pasangan Sarifudin (48) dan Acih (38).
Sedari usia lima tahun, Fira sudah mengikuti ayahnya untuk berjualan keliling menggunakan sepeda.
"Iya benar itu Fira. Saya juga awalnya enggak tahu. Tapi pas banyak yang ke rumah nanyain Fira, jadinya tahu. Intinya memang Fira sudah ikut ayahnya jualan dari usia 5 tahun," kata Acih selaku ibunya.
Setiap pagi, Fira dan ayahnya selalu bersiap menjual aneka kue basah.
Ada juga beberapa donat dan makanan ringan lainnya.
"Lepas magrib atau isya saya belanja ke Pasar Senen. Saya belanja kue subuh. Kemudian ayahnya sama Fira jualin besok paginya," jelasnya.
Sayangnya, tepat di pertengahan Maret 2020 lalu, Sarifudin menghadap Ilahi.
Ia menghembuskan napas terakhirnya tepat di pagi hari sebelum berjualan kue.
"Ayah bangun," ujar Acih berulang kali.
"Pas saya bangunin kok diam aja enggak kayak biasanya. Di situ saya pegang kakinya sudah dingin tapi bagian atas tubuhnya masih anget. Untuk memastikan dibawa ke RS. Di sana dibilang kena serangan jantung," jelaa Acih.
Selepas kepergian sang ayah, Acih mengatakan Fira tetap bersikeras melanjutkan berjualan kue.
Meski Acih memintanya untuk berhenti, Fira memilih tetap berjualan demi membantu ekonomi keluarganya.
"Akhirnya selepas dari situ, Fira jualan sendiri. Saya tetap pergi ke pasar malam hari, dia yang jualan paginya," jelasnya.
Saat ini, guna menambah pemasukan keluarganya, Acih juga bekerja sebagai tukang cuci dan gosok.
Dengan bayaran perbulan Rp 200 ribu, ia berusaha mencukupi kebutuhan keluarganya dan biaya untuk ketiga anaknya.
• Israel Gempur Suriah dengan Serangan Udara, 11 Orang Tewas Termasuk Warga Sipil
• Sekda Bener Meriah, Haili Yoga Ajak DWP Bener Meriah Sosialisasi Gerakan Pakai Masker Kepada Warga
Viral di medsos
Setelah hampir enam tahun berjualan kue, sosok Fira akhirnya banyak di kenal warga net.
Pasalnya, momen ketika Fira berjualan kue di sekitaran Rawamangun, Jakarta Timur sempat diunggah oleh beberapa akun di Instagram.
Akhirnya, unggahan tersebut pun dibanjiri komentar dari warga net, mulai dari komentar positif hingga simpati.
"Ya semenjak Fira masuk di media sosial itu banyak yang cari dia. Beberapa mahasiswa pun turut datang dan ngobrol sama Fira," jelas Acih.
Kendati begitu, Acih menegaskan bila Fira sosok yang pendiam.
Sehingga ketika ditanya oleh beberapa orang dia memilih untuk diam dan menjawab seperlunya saja.
"Ada juga yang ngajakin syuting, tapi anaknya enggak mau. Ya sudah jadi keputusan itu dihormati. Jadi selama yang datang cuma ngobrol biasa seperti ini aja," pungkas Acih.
• Polwan Ditlantas Polda Aceh dan Polresta Bagikan Masker kepada Pengguna Jalan
• Indonesia Berebut dengan Negara Lain untuk Mendapatkan Vaksin Covid-19
• Suami Nekat Bunuh Istri di Singkawang, Pelaku Mengaku Sakit Hati karena Sering Dimaki Korban
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Kisah Bocah Penjual Kue di Rawamangun: Viral di Medsos dan Perjuangan Sejak Ayah Meninggal