Berita Abdya

Irigasi Diterjang Banjir Belum Ditangani, Petani Blangpidie & Susoh Resah, Ini Penjelasan BPBK Abdya

Oleh karena itu, petani mengharapkan Pemkab Abdya segera menangani kerusakan berat sarana pengairan tersebut.

Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN
Areal sawah siap dan sudah tanam di Blang Cot Seutui, Desa Kuta Bahagia, Blangpidie dan Blang Beuah Desa Pawoh, Susoh, Kabupaten Abdya, dilanda kekeringan, Selasa (2/9/2020). Peristiwa itu terjadi setelah saluran irigasi ambruk di empat titik lokasi akibat diterjang banjir luapan, Senin (31/8/2020) malam. 

Oleh karena itu, petani mengharapkan Pemkab Abdya segera menangani kerusakan berat sarana pengairan tersebut.  

Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Ambruknya saluran irigasi di sejumlah titik kawasan Desa Kuta Bahagia (Paya) Kecamatan Blangpidie serta Desa Pawoh dan Padang Baru Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) akibat diterjang banjir, Senin malam lalu, belum ditagani hingga Jumat (4/9/2020). 

Para petani setempat resah karena pasokan air air ke sawah putus total.

Oleh karena itu, petani mengharapkan Pemkab Abdya segera menangani kerusakan berat sarana pengairan tersebut.  

Sebab, puluhan hektare (ha) lahan siap dan sudah tanam mengalami kekeringan selama beberapa hari terakhir.   

“Kami terhalang menggarap lahan akibat suplai air terputus setelah saluran irigasi ambruk dihantam banjir,” kata Ketua Kelompok Tani Paya Pisang Klat Desa Padang Baru, Safrizal kepada Serambinews.com, Jumat (4/9/2020).  

Warga Blangkejeren Reaktif Covid-19 Meninggal Dunia, Pemakaman Secara Protokol Kesehatan

Replanting Sawit di Desa Seumara Aceh Barat Dihentikan, Ini Masalahnya Hingga Harapan Petani 

Balita Ini Tetap Pilih Alquran dan Abaikan Gadget, Menangis Saat Berkali-kali Ditukar Orang Tuanya

Saluran irigasi yang diminta segera diperbaiki itu, terutama saluran yang ambruk sekitar 15 meter di Desa Kuta Bahagia, Blangpidie dan talud saluran yang tumbang sekitar 30 meter di Desa Padang Baru, Susoh.

Jika persitiwa sangat meresahkan itu tidak segera ditangani, maka jadwal musim tanam (MT) Gadu 2020 akan terganggu karena pasokan air putus total.

Soalnya, kata Safrizal, areal sawah kawasan Padang Baru, Susoh sedang mau digarap. Sedangkan para petani di areal blang Beuaah Desa Pawoh sudah siap tanam, malah sejumlah petani sudah menanam.

Jauhari, seorang  petani Desa Pawoh juga menjelaskan, ambruknya saluran lokasi samping jalan Desa Kuta Bahagia, Kecamatan  Blangpidie, mengakibatkan suplai air menuju areal Blang  Beuah, Desa Pawoh, Susoh putus total.

Termasuk terhenti pasokan air menuju areal Blang Paya Pisang Klat Desa Padang Baru, Susoh.

Padahal petani kawasan itu sedang mengarap dan sebagian lahan sawah lainnya siap tanam.

Bahkan, sebagian lahan sawah sudah ditanam padi MT Gadu 2020 selama sepekan terakhir.

“Olah lahan terkendala akibat terputus suplai air. Lahan yang siap tanam kembali kering, dikhawatirkan akan mengeras sehingga harus diolah kembali,” kata Jauhari, didampingi petani lainnya.

Mengatasi persoalan sangat meresahkan itu, petani meminta pemerintah segera menanggulangi peristiwa kerusakan parah saluran irigasi di empat titik lokasi tersebut.

Jika tidak, sebagian areal sawah kawasan Desa Pawoh Susoh dan Kuta Bahagia Blangpidie akan terlambat tanam serentak.   

Segera Ditangani

Kalak Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Abdya, Amiruddin SPd kepada Serambinews.com mengatakan kerusakan saluran irigasi sejumlah titik di kawasan Kecamatan Susoh dan Blangpidie segera ditangani  secara darurat.

“Dalam beberapa hari dimulai kegiatan penanganan darurat,” katanya menanggapi permintaan petani setempat.  

Bahan yang diperlukan dalam kegiatan penanganan darurat tersebut sedang dipersiapkan.    

Diberitakan banjir luapan Krueng Beukah/Krueng Susoh terjadi Senin (31/8/2020) malam, mengakibatakan kawasan Kecamatan Susoh, terutama Desa Padang Baru, Pawoh dan Pulau Kayu dilanda banjir. Bajir luapan itu juga menerjang kawasan Desa Kuta Bahagia (Paya) Blangpidie.     

Selain merusak sarana pengairan, banjir luapan merendam ratusan rumah warga termasuk kantor pemerintah dan gedung  sekolah  di kawasan Kecamatan Susoh, terutama di Desa Padang Baru terendam banjir berwarna kuning.

Penyebab bajir luapan sungai Krueng Beukah/Krueng Beukah yang begitu parah diduga karena pembangunan tanggul pengaman tebing sungai di Desa Kuta Bahagia dibangun tahun lalu, tidak tepat lokasi.   

“Penyebabnya diduga tidak tepat lokasi pembangunan tanggul pengaman tebing dari batu gajah  dibangun tahun lalu di Kuta Bahagia,” kata Bujang, salah seorang warga Pawoh, Susoh.

Dikatakan salah lokasi karena tanggul pengaman tebing sungai tersebut dibangun tidak tersambung atau menyatu dengan tanggul batu gajah yang sudah dibangun sampai lokasi  Pasar Modern.

“Karena pekerjaan tanggul tak dimulai dari ujung tanggul batu gajah yang sudah dibangun, melainkan melompat ke lokasi tebing lokasi Kuta Bahagia, maka terjadi tebing atau ruang  terbuka sepanjang ratusan meter.

Ketika sungai meluap, maka banjir menorobos melalui ruang terbuka itu langsung menerpa pemukiman warga sampai ke kawasan Kecamatan  Susoh,” papar Bujang.

Dampaknya kawasan Desa Kuta Bahagia Blangpidie serta Desa Pawoh, Padang Baru dan Pulau Kayu Susoh dilanda banjir sangat hebat.

Bukan saja merendam ratusan rumah warga, juga merendam kantor pemerintah, gedung sekolah  lokasi  Desa Padang Baru, dan meruntuhkan saluran irigasi di sejumlah titik.

Mengatasi persoalan sangat meresahkan itu, warga meminta pemerintah segera membangun tebing sungai yang masih terbuka sekarang ini.

Tebing sungai masih terbuka (belum ada pengaman) yang mendesak dibangun sepanjang 300 meter sejak dari ujung tanggul batu gajah lokasi Pasar Modern sampai ujung tanggung gajah di Desa Kuta Bahagia yang dibangun tahun lalu. (*)       

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved