Berita Langsa
RSUD Langsa Berlakukan Larangan Besuk Pasien Lebih dari Satu Orang
"Pelarangan dan pembatasan jumlah warga yang membesuk pasien ini, akan terus diberlakukan hingga wabah Corona ini berakhir, " imbuh dr Fardhyani.
Penulis: Zubir | Editor: Nurul Hayati
"Pelarangan dan pembatasan jumlah warga yang membesuk pasien ini, akan terus diberlakukan hingga wabah Corona ini berakhir, " imbuh dr Fardhyani.
Laporan Zubir | Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Direktur RSUD Langsa, dr Fardhyani meminta kepada masyarakat atau keluarga pasein, tidak lebih dari satu orang membesuk pasien yang dirawat di RSUD selama pandemi covid-19 ini.
"Kami memohon bantuan kepada masyarakat selama pandemi Covid-19 ini, tidak membesuk pasien yang sedang dirawat di RSUD Langsa," ujar dr Fardhyani, Kamis (03/09/2020), di Sekretariat Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Langsa.
Pemberlakuan larangan membesuk pasien di rumah sakit pemerintah bagi masyarakat itu, tambah Direktur, bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, khususnya di lingkungan rumah sakit dan umumnya di Kota Langsa.
"Kepada keluarga pasien diharapkan cukup satu orang saja yang membantu menjaga pasien di rumah sakit dan bisa bergantian dengan yang lainnya pada jam besuk," sebutnya.
Selama pandemi Covid-19 ini, sambung dr Fardhyabi, area RSUD Langsa harus dilakukan penyeterilisasi sesuai protokol kesehatan (prokes) yang ditetapkan pemerintah, sebagai langkah antispasi penularan wabah ini.
Sehingga bagi masyarakat yang tidak berkepentingan, sekali lagi diimbau tidak melakukan kunjungan ke RSUD Langsa.
Langkah ini selain untuk menjaga pasien dari hal tidak diinginkan, juga keamanan petugas RSUD Langsa.
• Biasanya Modis dengan Makeup, Wajah Asli Jaksa Pinangki yang Polos Tanpa Riasan Terungkap
"Pelarangan dan pembatasan jumlah warga yang membesuk pasien ini, akan terus diberlakukan hingga wabah Corona ini berakhir, " imbuh dr Fardhyani.
Sebelumnya dilaporkan, pelayanan dan Ruang Poly Orthopedi (penyakit tulang) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa, Sejak Kamis (03/09/2020) ditutup hingga 10 hari mendatang.
Penghentian sementara poly penyakit tulang ini, menyusul adanya pasien di poly tersebut yang reaktif, setelah dilakukan rapis test pada hari ini (Kamis-red).
Hal ini disampaikan Direktur RSUD Langsa, dr Fardhyani, kepada para wartawan, saat dilakukan konfrensi pers terkait adanya penambahan kasus positif Covid-19 sekarang menjadi 8 orang, di Sekretariat Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Langsa.
dr Fardhyani menjelaskan, selain ruang poly orthopedi RSUD Langsa ini ditutup, dokter spesilasinya dan sejumlah petugas ruangan itu juga diliburkan selama 14 hari untuk isolasi mandiri.
Karena mereka semua di Poly Orthooedi RSUD Langsa itu, sudah sempat kontak langsung dengan pasien R.
Menurut Direktur, pasien yang reaktif Covid-19 tersebut adalah seorang ibu-ibu berisinial R, merupakan warga di daerah Langsa.
Pasien itu, Kamis (03/09/3020) pagi ini datang ke RSUD Langsa untuk memeriksakan penyakit yang dideritanya di Poly Orthopedy.
• HEBOH Video Wanita Setengah Bugil Diarak Warga dan Anak-anak Gegara Kepergok Mesum
Lalu setelah selesai diperiksa penyakit tulangnya itu, beliau pulang ke rumah.
Namun sore harinya pada hari itu juga, R mengalami sesak napas.
Sehingga ia pergi memeriksakan diri ke RS Ummi Langsa.
Saat itu, karena RS Ummi kehabisan oksigen, R dirujuk ke RSUD Langsa.
Saat tiba di RSUD Langsa Rabu (02/09/2020) malam, R diarahkan untuk dilakukan pemeriksaan kesehatannya di IGD Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSUD Langsa.
Selanjutnya, R dilakukan rapid test dan hasilnya reaktif.
Karena kondisi R tidak harus dirawat, ia diarahkan melakujan isolasi mandiri di rumahnya.
"Saat ini beliau sudah melakukan isolasi mandiri dan selama isolasi itu ia akan terus mendapat pengawasan pihak kesehatan terkait," ujarnya.
Sambung dr Fardhyani, apabila dalam beberapa hari ke depan ibu itu menunjukkan gejala tidak baik atau kondisi kesehatan memburuk, maka akan langsung dilakukan swab dan kenungkinan akan dirawat di RSUD Langsa.
"Bila dia nanti selama isolasi mandiri itu tidak mengalani gejala apapun, maka dia tidak di swab," katanya.
Begitu juga terhadap dokter spesialis orthopedi dan perawat pendamping ruang itu, juga selama masa isolasi mandiri mendapat pengawasan petugas kesehatan terkait.
Apabila kondisi petugas RSUD Langsa ini nantinya tidak mengalami gejala apapun ke Covid-19, maka setelah masa isolasi berakhir mereka akan aktif bertugas kembali. (*)
• Bahaya! 6 Bahan Makanan Ini Tak Boleh Disimpan Dalam Kulkas, Ada Madu hingga Kemangi