Berita Banda Aceh

Plt Gubernur Optimis Kapal Aceh Hebat 3 Selesai Tepat Waktu dan Akan Beroperasi Awal Tahun Baru 2021

Karena hingga saat ini pengerjaan kapal Ferry ro-ro untuk Singkil-Pulau Banyak itu deviasinya tinggal 6 persen saja.

Penulis: Subur Dani | Editor: Mursal Ismail
Dok Pemerintah Aceh
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah didampingi Kadis Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi dan Direktur PT Citra Bahari Shipyard Ir. Hatibi saat meninjau ke lokasi pembuatan kapal Aceh Hebat 3 di Galangan Kapal Citra Bahari Shipyard, Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (5/9/2020). 

Karena hingga saat ini pengerjaan kapal Ferry ro-ro untuk Singkil-Pulau Banyak itu deviasinya tinggal 6 persen saja.

Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, optimis Kapal Aceh Hebat 3 akan bisa beroperasi pada awal tahun baru 2021.

Karena hingga saat ini pengerjaan kapal Ferry ro-ro untuk Singkil-Pulau Banyak itu deviasinya tinggal 6 persen saja.

"Saya mengapresiasi kerja pihak galangan yang mengerjakan Aceh Hebat 3 di Tegal.

Terima kasih atas kerja kerasnya," kata Plt Gubernur, saat meninjau ke lokasi pembuatan kapal Aceh Hebat 3 di Galangan Kapal Citra Bahari Shipyard, Tegal, Jawa Tengah, Sabtu 5 September 2020.

Hal ini sebagaimana dikutip dalam siaran pers Humas dan Protokoler Setda Aceh kepada Serambinews.com, Sabtu (5/9/2020).

Ini Tanda-tanda Ginjal Sudah Tak Normal Lagi, Mulai dari Sulit Tidur hingga Bau Mulut

Jumlah Pasien Covid-19 di Aceh Barat Makin Bertambah Mencapai 34 Orang

Bayi Positif Corona, Diduga Tertular dari Pakai Orangtua yang Kerja di Rumah Sakit

Nova menyebutkan, dalam pengerjaan kapal Ferry berkapasitas 600 gros ton (GT) memang ada deviasi 6 persen.

Tapi hal itu bisa dipahami, karena dalam masa pandemi Covid-19 diawal itu diperkirakan pada Juni 2020, progresnya kurva 'S'-nya agak mengalami deviasi negatif sangat besar.

"Tapi sekarang kurva-S-nya sudah mendekati rencana. Kita tetap berharap ini bisa deliver selambat-lambatnya bulan Desember," kata Nova.

Karena tambahnya, sesuai dengan yang direncanakan pihak galangan, nanti akan dilaunching pada November.

Dengan demikian pada Desember tahun ini bisa dikirim ke Aceh dan selambat-lambatnya minggu ketiga Desember sudah bisa tiba di Aceh, serta dilakukan serah terima.

"Mudah-mudahan bisa kita operasikan awal tahun depan. Saya berpesan kepada pihak galangan berupaya mempercepat saja.

Karena kalau pengawalan kualitas untuk kapal ini, semua komponen, semua fase itu punya sertifikasi, jadi ada konsultan yang mengawasi, dan kita juga dari Dinas Perhubungan mengawasi," katanya.

Apalagi kata Nova, untuk saat ini hanya tinggal installment mesin kapal, mesin genset, panel-panel anjungan dan kebutuhan interior lainnya. Kemudian, seluruh komponen importnya juga sudah berada di tempat.

"Terima kasih dan mudah-mudahan ini menjadi solusi bagi peningkatan konektivitas antara Singkil dan Pulau Banyak, demikian pula sebaliknya," ujar Nova.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Junaidi, ST, MT, mengatakan, memang pada awal masa pandemi wabah Covid-19 ini, dalam pengerjaan kapal ro-ro 600 GT tersebut mengalami kendala.

Pasalnya akibat dibatasinya tenaga kerja.

"Tapi sekarang deviasi pekerjaannya sudah makin baik. Kemarin itu, 20 persen sekarang deviasinya tinggal 6 persen.

Jadi upaya mengejar target diakhir tahun itu semakin berpeluang, dan harapan kita dapat dikejar ketertinggalan progres pelaksanaannya" kata Junaidi.

Meskipun tambah Junaidi, pihaknya sempat khawatir untuk pengerjaan kapal tersebut dapat selesai.

Sehingga saat itu, melaporkan hal tersebut kepada Plt Gubernur Aceh, terkait peluang penyelesaiannya, supaya bisa diantisipasi kendala yang dihadapi.

"Kita akhir tahun ini harus selesai. Sedapat mungkin bisa dimobilisasi ke Aceh. Karena dengan adanya penambahan tenaga dan waktu kerja saat ini, mudah-mudahan bisa," ujarnya.

Apalagi tambahnya, masyarakat di Pulau Banyak dan Aceh Singkil sangat mengharapkan adanya transportasi laut tersebut.

Pasalnya selama ini mereka sangat terisolir, akibat keterbatasan kapal berlayar yang hanya 2-3 kali dalam seminggu.

"Pemerintah dan masyarakat di sana, sangat mengharapkan supaya Pulau Banyak tidak terisolir lagi, punya kapal bisa melayani setiap hari, dan bisa menumbuhkan usaha pariwisata," imbuhnya.

Diketahui, di akhir Oktober 2019 lalu, Pemerintah Aceh telah menyiapkan 3 unit kapal penyeberangan untuk melayani rute pelayaran di tiga pulau di Aceh.

Tiga rute itu, yakni Singkil – Pulau Banyak, Balohan Sabang – Pelabuhan Ulee Lheu dan Lintasan Barat ke Pulau Simeulue.

Tiga kapal ferry ro-ro yang dipesan Pemerintah Aceh, masing-masing berkapasitas 1.300 GT, kapal yang diberi nama Aceh Hebat 1 ini dikerjakan oleh PT MOS.

Sedangkan Aceh Hebat 2 yang memiliki bobot 1.100 GT, dikerjaakan oleh PT Adiluhung Saranasegara di Bangkalan.

Terakhir, Aceh Hebat 3 yang berbobot 600 GT dikerjakan oleh PT Citra Bahari Shipyard di tegal. 

Ketiga kapal ini masing-masing akan melayani rute Labuhan Haji – Simeulue atau Kuala Bubon – Simeulue demikian pula sebaliknya.

Kemudian rute Singkil ke Pulau Banyak dan sebaliknya dan rute Ulhee Lheue, Banda Aceh ke Balohan, Sabang dan sebaliknya.

KMP Aceh Hebat merupakan perwujudan dari program peningkatan konektivitas wilayah di bawah Dinas Perhubungan Aceh.

Kapal itu diharapkan untuk mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi wilayah- wilayah terdepan dan kelancaran akses antar pulau di Aceh. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved