Luar Negeri

Topan Dewa Laut Hantam Jepang, Banjir dan Longsor Terjang Wilayah Selatan

Topan kuat kedua Haishen atau Dewa Laut menghantam Jepang, disertai hujan deras, banjir dan tanah longsor. Kawasan pulau selatan Jepang tanpa listrik

Editor: M Nur Pakar
AFP/CHARLY TRIBALLEAU
Seorang wanita berjalan di bawah hujan lebat saat Topan Haishen mendekat Kagoshima, prefektur Kagoshima, Jepang, Minggu (6/9/2020). 

SERAMBINEWS.COM, TOKYO - Topan kuat kedua Haishen atau Dewa Laut menghantam Jepang, disertai  hujan deras, banjir dan tanah longsor,

Kawasan pulau selatan Jepang tanpa listrik, seusai diterjang topan yang menyebabkan atap beterbangan dan pohon  bertumbangan.

Pejabat cuaca memperingatkan bahwa curah hujan bisa menjadi rekor baru.

Peringatan dikeluarkan beberapa hari sebelumnya agar orang-orang bersiap mengungsi.

Bahkan, stok makanan dan air juga dipersiapkan.

Beberapa sungai di pulau utama barat daya Kyushu berisiko meluap, kata para pejabat, seperti dilansir AP, Minggu (6/9/2020).

Lembaga penyiaran publik NHK TV mengatakan peringatan evakuasi telah dikeluarkan untuk 50.000 orang lebih.

Khususnya di Okinawa dan Kyushu, termasuk prefektur Kagoshima dan Nagasaki.

Dilaporkan, orang-orang di Kyushu mulai berkumpul di gimnasium, sebelum angin bertiup kencang di malam hari.

Jarak sosial tetap diberlakukan untuk mencegah pandemi virus Corona, kata para pejabat.

Badan Meteorologi Jepang mengatakan Topan Haishen, yang berarti "dewa laut" dalam bahasa China, bertiup dengan kecepatan angin hingga 162 kilometer per jam.

Setelah menghantam Okinawa dan pulau selatan Kyushu Amami Oshima pada Minggu (6/9/2020) pagi.

Peringatan untuk angin kencang, ombak tinggi, curah hujan dan petir dikeluarkan untuk Amami Oshima bersamaan dengan perintah evakuasi.

Tidak ada laporan langsung tentang korban di Okinawa.

Rumah bagi lebih dari setengah dari sekitar 50.000 tentara AS yang berbasis di Jepang di bawah perjanjian bilateral.

Haishen tidak hanya kuat, tetapi setara dengan badai Kategori 2 dengan jangkauan luas, menurut badan meteorologi.

Kereta peluru menghentikan sementara layanan, dan lusinan penerbangan dibatalkan.

All Nippon Airways mengatakan pembatalan seperti itu akan berlanjut pada Senin (7/9/2020,

Bahkan, bisa sampai Selasa (8/9/2020) untuk penerbangan di Jepang selatan, seperti Yamaguchi, Kochi dan Fukuoka.

Arah yang diproyeksikan Haishen membuatnya mencapai Semenanjung Korea di akhir minggu ini.

Jalur Haishen mirip dengan Topan Maysak, yang melanda Jepang selatan minggu lalu, melukai puluhan orang dan memutus aliran listrik ribuan rumah.

Sebuah kapal kargo yang membawa 43 awak kapal dan 5.800 sapi dari Selandia Baru terbalik di lepas pantai Jepang.

Dua orang berhasil diselamatkan, dan satu mayat ditemukan.

Pencarian telah dihentikan karena Topan Haishen.(*)

Satu Janda Keluarga Buronan ISIS Beri Kesaksikan di Pengadilan Prancis, Ini Pengakuannya

Pakistan Programkan Pelatihan Bagi Militan yang Menyerah, Dituduh Seperti Cuci Otak

Kudeta Mali: Mantan Presiden Ibrahim Boubacar Keïta Terbang ke UEA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved