Luar Negeri

Pakistan Programkan Pelatihan Bagi Militan yang Menyerah, Dituduh Seperti Cuci Otak

Angkatan Darat Pakistan telah meluncurkan Program Deradikalisasi atau ampunan untuk militan yang menyerah di Provinsi Balochistan.

Editor: M Nur Pakar
Foto: HindustanTimes
Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa 

SERAMBINEWS.COM,ISLAMABAD - Angkatan Darat Pakistan telah meluncurkan Program Deradikalisasi atau ampunan untuk militan yang menyerah di Provinsi Balochistan.

Para pemimpin kelompok garis keras seperti Jamaat-e-Islami menjadi bagian dari program, menurut dokumen yang diakses oleh Hindustan Times, Minggu (6/9/2020).

Program deradikalisasi dan rehabilitasi dimulai pada 2018 oleh Letjen (pensiunan) Asim Saleem Bajwa, juga tampaknya ditujukan untuk mengganti identitas etnis Balochista.

Selama ini identitas mereka menekankan “agama-patriotisme."

Bajwa, yang baru-baru ini menjadi pusat kontroversi setelah situs berita Pakistan melaporkan keluarganya  menciptakan kerajaan bisnis dengan 99 perusahaan di empat negara menjadi penuntun di balik program itu.

Bajwa meiliki waralaba pizza senilai hampir 40 juta dolar AS.

Pusat deradikalisasi di Quetta bernama Umeed-e-Nau diperluas dan diganti namanya menjadi 'Darepsh.'

Kata Balochi yang berarti "ujala" (cahaya), untuk melaksanakan program tersebut.

Dokumen tersebut menunjukkan program tersebut sejauh ini telah menangani setidaknya dua gelombang militan yang menyerah.

Sebanyak 50 pejuang yang merupakan bagian dari pelatihan dari Desember 2018 hingga Maret 2019.

Sebanyak 128 pejuang yang menjalani pelatihan selama April-Juli 2019.

Program ini berupaya mengikat para psikolog militer dan sipil untuk menangani pelatihan psikologis dan sosial para  pejuang Baloch yang menyerah.

Hampir 20 persen atau seperlima dari modul pelatihan dikhususkan untuk "program patriotisme-agama", dan  pembicara untuk ini termasuk Abdul Haq Hashmi, Presiden Jamaat-e-Islami.

Jamaat-e-Islami menjalin hubungan dengan kelompok-kelompok jihadi selama perang melawan pasukan pendudukan  Uni Soviet di Afghanistan pada 1980-an

Juga aktif di tahun-tahun awal gerakan militan di Jammu dan Kashmir, yang memiliki hubungan dekat dengan Hizbul Mujahidin.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved