Update Corona di Subulussalam
Jumlah Positif Covid-19 di Subulussalam Bertambah 23 Orang, Ini Sebarannya
Selain penambahan jumlah positif Covid-19 dan yang meninggal dunia, Gugus Covid-19 juga menyebutkan sebaran virus tersebut mencapai 4 dari 5 kecamatan
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Selain penambahan jumlah positif Covid-19 dan yang meninggal dunia, Gugus Covid-19 juga menyebutkan sebaran virus tersebut mencapai 4 dari 5 kecamatan di Kota Subulussalam.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Subulussalam kini bertambah menjadi 23 orang.
Hal itu disampaikan Baginda Nasution, SH MM Juru Bicara Covid-19 Kota Subulussalam dalam siaran pers kepada Serambinews.com, Kamis (10/9/2020).
Siaran pers nomor : 130/065/2020 tentang penambahan kasus positif covid-19 di Kota Subulussalam, Baginda juga melaporkan penambahan pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.
Selain penambahan jumlah positif Covid-19 dan yang meninggal dunia, Gugus Covid-19 juga menyebutkan sebaran virus tersebut mencapai 4 dari 5 kecamatan di Kota Subulussalam.
Satu-satunya kecamatan yang masih zona hijau alias nihil positif Covid-19 hanya Sultan Daulat.
• Oknum Pensiunan PNS Raup Rp 800 Juta, Begini Modus Penipuan Pelaku Sehingga Ratusan Warga Tertipu
• Anak Positif Terjangkit Covid-19 di Brasil, Sergio Farias Pilih Tinggalkan Persija Jakarta
• Berstatus Zona Merah, Pasien Positif Covid-19 di Banda Aceh Bertambah 13, Total jadi 593 Orang
Penambahan positif Covid-19 di Subulussalam lima orang dan satu dinyatakan meninggal dunia.
Empat orang penambahan merupakan keluarga almarhum S, pasien Covid-19 yang meninggal pekan lalu.
Keempatnya dinyatakan posited berdasarkan surat manajer operasional laboratorium penyakit infeksi Universitas Syiah Kuala pada tanggal 8 September 2020.
Dalam surat Nomor 455/PKU/IX/2020 perihal hasil pemeriksaan yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kota Subulussalam.
Dijelaskan, sesuai hasil pemeriksaan swab RT-QPCR terhadap 27 sampel VTM dari Dinas Kesehatan Subulussalam, 4 orang dinyatakan positif covid-19.
Keempatnya adalah inisial M, wanita berusia (50) tahun warga Kecamatan Simpang Kiri.
Selanjutnya inisial MAH pria berusia 24 tahun, juga warga Kecamatan Simpang Kiri. Selanjutnya perempuan berusia 50 tahun warga Kecamatan Simpang Kiri.
Terakhir inisial SY, jenis kelamin laki-laki, umur 50 tahun, domisili Kecamatan Rundeng
Sementara seorang lagi positif meninggal dunia tersebut berinsial J (59) tahun jenis kelamin perempuan warga Kecamatan Longkib.
J dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan surat keterangan operasional manager laboratorium penyakit infeksi Universitas Syiah Kuala nomor c.93.08877 RT/IX/2020 tanggal 8 September.
Sesuai hasil pemeriksaan swab RT-QPCR terhadap almarhum J tanggal 8 September 2020 yang sampelnya berasal dari Dinas Kesehatan Subulussalam dinyatakan positif covid-19.
“Almarhum J masuk ke RSUD 6 September 2020, awalnya masuk dengan keluhan sesak nafas, demam dan batuk,” terang Baginda Nasution SH MM, Jubir Covid-19 Subulussalam.
Baginda menjelaskan melihat penyakit yang dikeluhkan J, dokter spesialis paru di RSU Subulussalam menyarankan dilakukan anamnesis.
Selain itu juga dilakukan pemeriksaan fisik, foto thorax, laboratorium dan saturasi oksigen, didapati gejala khas covid-19.
Selanjutnya, pasien lalu dirawat di ruang isolasi pinere, pasien dan keluarga diedukasi dan inform consent mengenai penyakitnya.
Pihak RSUD pun menjadwalkan pemeriksaan swab PCR 2 kali pada hari pertama dan kedua rawatan.
Kemudian pasien juga dikonsulkan ke dokter penyakit dalam karena kadar gula darah yang tinggi.
Selanjutnya sampel swab J diambil 7 September lalu dan langsung dikirim ke laboratorium penyakit infeksi Unsyiah Banda Aceh.
Baginda menambahkan, pada tanggal 8 agustus 2020 kondisi pasien semakin memburuk, atas izin keluarga dilakukan tindakan resusitasi.
“Namun tidak tertolong, J meninggal dunia pukul 18.45 wib, hasil swab keluar pukul 19.50 WIB dan dinyatakan positif covid-19,” terang Baginda
Dengan bertambahnya pasien Covid-19 di Kota Subulussalam kini menjadi 23 orang. Sementara empat orang meninggal dunia.
Sebagaimana berita sebelumnya, Kasus orang positif Covid-19 di Kota Subulussalam, Kamis (9/9/2020) hari ini kembali bertambah lima orang.
Dari lima kasus penambahan positif Covid-19, seorang dilaporkan meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Subulussalam, Munawaroh S.Si, Apt. M.Kes yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan adanya penambahan jumlah positif Covid-19 di Subulussalam.
Menurut Kadinkes Munawaroh penambahan kasus tersebut sebanyak lima orang dan satu diantaranya meninggal dunia.
Empat kasus lain yakni dari keluarga almarhum S (54) tahun Warga Kecamatan Simpang Kiri yang meninggal pekan lalu.
Pascameninggalnya S, Dinkes Kota Subulussalam melakukan tracking terhadap keluarga yang kontak erat dengan almarhum.
Nah, informasi yang dihimpun dari sejumlah keluarga yang menjalani swab, empat dinyatakan positif Covid-19.
Sejauh ini Kadinkes Subulussalam belum membeberkan inisial dan sebaran penambahan kasus Covid-19 terbaru.
“Benar ada penambahan lima kasus. Satu orang meninggal dan empat lainnya dari keluarga S yang meninggal minggu lalu,” ujar Munawaroh
Jumlah warga maupun tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif virus Corona di Kota Subulussalam terus bertambah.
Terkini, Gugus Tugas Covid-19 Kota Subulussalam dalam siaran persnya yang dikirim Juru Bicara Baginda Nasution SH MM Jumat (4/9/2020) menyampaikan update kasus positif Covid19 menjadi 18 orang.
Jumlah tersebut setelah adanya penambahan tiga kasus positif Covid-19, Kamis (3/9/2020) lalu berdasarkan hasil Swab Laboratorium penyakit infeksi Unsyiah Banda Aceh.
Dari 18 kasus positif covid-19, sebanyak tiga orang dilaporkan meninggal dunia 8 orang sembuh dan tiga dalam masa karantina.
Penambahan kasus ini diyakini akan terus terjadi lantaran beberapa pasien yang meninggal dunia difardhu kifayahkan tanpa protokol kesehatan.
Seperti yang terjadi pada pasien berinisial R yang meninggal Rabu pekan lalu serta pasien berinsial S meninggal Selasa (2/9/2020).
Keduanya meninggal dunia sebelum hasil Swab dari Laboratorium Unsyiah keluar.
“Dengan bertambahnya kasus covid-19 di Kota Subulussalam trend grafiknya terus meningkat,” kata Baginda
Lantaran itu, selaku gugus tugas Covid-19, Baginda mengimbau semua komponen masyarakat untuk bersama-sama dan bergotong royong saling mengingatkan.
Warga diminta untuk selalu menerapkan protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.
Dia menyatakan dalam keadaan darurat diharapkan semua pihak untuk bisa menjaga suasana yang sejuk dan damai tidak perlu menghujat.
Baginda mengingatkan semua komponen tidak membuat hal-hal bersifat memaki dan menyalahkan siapapun. Karena pemerintah saat ini sedang berbuat dalam menangani covid-19.
Baginda meminta semua pihak dapat secara bersama-sama untuk mencegah penularan covid-19 melalui mendisiplinkan diri.
Seperti menjaga kesehatan diri, menjaga imunitas dan tetap mendekatkan diri kepada Allah Swt.
“Kita jangan panik, jangan takut berlebihan atau sebaliknya takabbur atau sombong namun kita harus berupaya dan berikhtiar sebagai upaya kita insan yang lemah,” ujarnya.
Untuk kedua kalinya pasien positif Covid-19 di Kota Subulussalam dimakamkan tanpa melalui protokol kesehatan (Prokes).
Hal itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Subulussalam Baginda Nasution, kepada Serambinews.com, Jumat (4/9/2020).
Pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia dan proses fardhu kifayahnya tanpa protokol kesehatan berinsial S, warga Kecamatan Simpang Kiri.
“Tidak melalui protokol kesehatan karena almarhum sudah keluar Rumah Sakit atau pulang ke rumah atas permintaan sendiri, sebelum meninggal dunia,” kata Baginda.
Dijelaskan, S telah meninggal dunia sebelum hasil swabnya dari laboratorium Unsyiah Banda Aceh keluar.
S sendiri masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Subulussalam Minggu 30 Agustus lalu sekitar pukul 02.00 WIB.
Dia dirawat di RSUD Subulussalam dengan keluhan sesak nafas serta demam selama dua hari.
Pasien dibawa karena sudah sulit diajak komunikasi (cenderung mengantuk).
Sementara berdasarkan informasi dari RSUD Subulussalam S memiliki riwayat penyakit hipertensi dan DM type II.
Pasien S pun dirawat di ruang kelas II hingga September 2020. Selanjutnya sempat dipindahkan ke ruang ICU pukul 10.30 wib dan diagnosa pasien hipglikemia +pneumonia +HHD +DM TYPE II.
Proses pengambilan swab pasien S diaksanaan pada Senin 31 Agustus lalu. Namun pasein pulang atas permintaan sendiri (PAPS) Selasa 1 September sekitar pukul 18.00 WIB.
Selasa (2/9/2020) pasien dikabarkan meninggal dunia. Sementara hasil swabnya baru keluar Kamis (3/9/2020) kemarin.
Informasi itu dibenarkan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam, dr Dewi Sartika Pinem yang dikonfirmasi Serambinews.com, Kamis (3/9/2020).
Warga ini meninggal dunia sebelum hasil swab dari Laboratorium Penyakit Infeksi Unsyiah Banda Aceh keluar.
Almarhum dilaporkan diswab sebelum meninggal dunia. Sampelnya dikirim ke Lab Unsyiah namun belum sempat keluar sang pasien meninggal dunia.
Pascameninggalnya pasien S, pihak Dinas Kesehatan yang dibantu Forkopimcam, kepala Puskesmas Simpang Kiri dan pihak lainnya melakukan tracking di rumah duka. (*)