Berita Aceh Timur

43 Tahun Jadi Tukang Urut, Sugito Bisa Beli Sepmor dan Hidupi Keluarga

Ini dia Sugito (66) atau Wak Gito, sudah 43 tahun jadi tukang urut di Aceh Timur sejak 1977. Rezeki hasil urut tak hanya untuk memenuhi kebutuhan rum

Penulis: Seni Hendri | Editor: M Nur Pakar
For: Serambinews.com
Sugito, tukang urut di Aceh Timur 

Laporan Seni Hendri l Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Ini dia Sugito (66) atau Wak Gito, sudah 43 tahun jadi tukang urut di Aceh Timur sejak 1977.

Rezeki hasil urut tak hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, tapi juga mampu untuk beli sepeda motor.

Yaitu sepeda motor Mio J dengan harga Rp 26,5 juta.

"Saya beli Sepmor hasil dari kusuk, setelah lunas kredit harganya Rp 26,5 juta," ungkap Gito.

Gito yang tinggal di Lorong Amiruddin, Desa Tanoh Anou Kecamatan Idi Rayeuk Aceh Timur, sejak tahun 1970 ini telah memiliki 12 orang anak dan 18 cucu.

Dikatakan, 9 anaknya sudah berkeluarga, dan tiga masih ia tanggung biaya hidupnya bersama istri ketiganya Lisa. Istri pertama dan kedua Wak Gito telah almarhum.

"Daripada jual narkoba melanggar hukum lebih baik jadi tukang kusuk. Yang penting halal meski rezeki pas-pasan untuk makan," ungkap Gito.

Itulah motivasi Wak Gito yang sudah menekuni kegiatannya sejak puluhan tahun.

Orang-orang yang dikusuk Wak Gito bukan orang sembarangan. Selain masyarakat, juga dari kalangan anggota TNI Polri, selevel Kapolres, Kasat, dan Kapolsek.

"Kadang-kadang saya diminta datang ke Banda Aceh, Medan, Aceh Utara, untuk mengusuk anggota polisi," tukas Gito.

Gito bercerita, orang-orang suka dikusuk olehnya, karena waktu kusuk lama, dan puas.

"Kalau cocok tarifnya, meski ke Banda Aceh atau Medan saya pergi," katanya.

Gito tidak ada membuat tarif kusus, dan tidak membuka tempat kusus untuk usahanya.

Ia akan datang ke lokasi sesuai permintaan yang ingin diurut.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved