Berita Aceh Tamiang
Tugu Kualasimpang Padukan Ciri Khas Aceh Tamiang & Aceh, Ini Makna Simbol Nanas, Pipa Hingga Bunga
Hal ini diungkapkan Zulkarnain, satu dari tiga arsitek yang dilibatkan langsung dalam pembuatan tugu tiga tahun lalu itu.
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Hal ini diungkapkan Zulkarnain, satu dari tiga arsitek yang dilibatkan langsung dalam pembuatan tugu tiga tahun lalu itu.
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Tugu Selamat Datang di Kualasimpang yang telah menjadi ikon Aceh Tamiang ternyata memadukan atau menonjolkan perpaduan khas Aceh Tamiang dan Aceh.
Hal ini diungkapkan Zulkarnain, satu dari tiga arsitek yang dilibatkan langsung dalam pembuatan tugu tiga tahun lalu itu.
Ciri khas Aceh Tamiang dijelaskannya terlihat dari beberapa simbol, di antaranya pohon nanas, pipa, dan perahu.
“Dulu selain nanas Aceh Tamiang sangat terkenal, melalui tugu ini kami mencoba mengingatkan kembali masyarakat tentang kejayaan masa itu,” kata Zulkarnain, Jumat (11/9/2020).
Sementara simbol perahu yang terihat pada bagian pondasi dan pipa untuk mempertegas Aceh Tamiang sebagai dataran yang kaya minyak.
• Viral Peselancar Dijemput Polisi Pakai Hamzat dan Diborgol, Ternyata Ini Kesalahannya
• Buron 10 Tahun, Terpidana Kasus Korupsi Rp 41 M Ditangkap Polisi saat Ngopi di Angkringan
• Istri Purnawirawan TNI Tewas Terhempas ke Jalan saat Dijambret, Pelaku Masih 17 Tahun Ditangkap
“Sempat banyak yang menanyakan kenapa kami menggunakan pipa bukan beton di bawah tulisan Kualasimpang.
Itu sengaja untuk mempertegas kalau daerah kita merupakan sumber minyak,” bebernya.
Zulkarnain menambahkan pihaknya turut memasukkan simbol bunga jeumpa pada tugu yang berdiri di atas areal 60 meter itu.
Bunga khas Aceh ini kata dia bermakna kalau Bumi Muda Sedia bagian yang tak terpisahkan dengan Aceh.
“Bunga jeumpa ini terlihat kalau berada di atas,” sambungnya.
Meski menggabungkan konsep dari dua daerah, Zulkarnain menyatakan tidak ada hambatan pada proses pengerjaan.
Bahkan dia bersama dua temannya hanya memerlukan waktu 24 hari untuk menyelesaikan pembangunan tugu ini.
Tulisan Kualasimpang yang menjadi inti tugu ini disebutnya berukuran 1,40 meter sedangkan tulisan Selamat Datang lebih kecil yaitu hanya 60 centimeter. (*)