Mengapa Loreng Jadi Pilihan Seragam Militer di Dunia? Ini Penjelasannya

Pasukan militer di berbagai negara memiliki kekhasan pada seragamnya. Ya, corak loreng.

Editor: Faisal Zamzami
ANADOLU AGENCY
Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berulang tahun yang ke-68, Kamis (16/4/2020). Foto ini saat peringatan HUT TNI ke-72 di Cilegon, Banten, 5 Oktober 2017. 

SERAMBINEWS.COM - Pasukan militer di berbagai negara memiliki kekhasan pada seragamnya. Ya, corak loreng.

Corak khas tersebut juga tampak pada seragam prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI), dengan loreng hijau, coklat, dan hitam.

Sementara itu, pasukan militer di beberapa negara di Timur Tengah menggunakan seragam coklat muda loreng seperti warna gurun.

Lantas, mengapa loreng menjadi pilihan seragam militer di dunia?

Pengamat militer dari Institute For Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, mengatakan corak loreng pada seragam militer merupakan bagian dari strategi perang, yaitu kamuflase.

"Sebenarnya itu terkait dengan strategi perang. Kalau dulu seragam justru warnanya cerah, asesorisnya banyak," kata Fahmi kepada Kompas.com, Minggu (13/9/2020).

"Sejak strategi perang modern diperkenalkan, teknik kamuflase juga berkembang," lanjutnya.

 Menurutnya, teknik kamuflase ini tak hanya digunakan pada seragam militer, tetapi juga pada alutsista atau sistem persenjataan.

Maka tak heran, jika beberapa alutsista, seperti tank memiliki warna yang sama dengan seragam pasukan militer, yaitu bercorak loreng.

Besok, 576 Peserta CPNS Kemenag Aceh Ikut Seleksi Kompetensi Bidang

Hari Ini, Bertambah Dua Warga Lhokseumawe yang Terpapar Covid-19

Perbedaan warna

Terkait warna, jelas Fahmi, biasanya setiap negara atau kawasan memiliki warna yang berbeda.

Perbedaan warna tersebut menyesuaikan dengan medan tempur dan kondisi alam suatu negara atau kawasan.

"Misalnya Indonesia memilih seragam yang didominasi warna coklat, hijau, hitam, itu bagian dari teknik kamuflase," jelas dia.

Menurut dia, penggunaan seragam loreng ini mulai dikenal sejak abad ke-19 ketika organisasi dan strategi militer diperbarui.

Namun, seragam loreng semakin populer setelah perang dunia kedua.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved