Webinar For-JAK, Jubir Kemenlu Teuku Faizasyah, Mantan Dubes Kanada, Diterima Hangat Mantan GAM
Ia menceritakan “kenangan” itu saat berbicara dalam Webinar bertajuk 'Kepak Sayap di Tanah Rantau'.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Mursal Ismail
Ia menceritakan “kenangan” itu saat berbicara dalam Webinar bertajuk 'Kepak Sayap di Tanah Rantau'.
Laporan Fikar W Eda | Jakarta
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Jubir Kemenlu), Teuku Faizasyah, mengaku sebagai sesama berlatar kultural Aceh, ia mendapat penerimaan hangat saat bertemu eks GAM.
Ya, saat bertemu eks aktivis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Kanada ketika Teuku Faizasyah masih menjabat Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk negara tersebut tahun 2014-2018.
Ia menceritakan “kenangan” itu saat berbicara dalam Webinar bertajuk 'Kepak Sayap di Tanah Rantau'.
Webinar ini Forum Jurnalis Aceh Jakarta (For-JAK), Sabtu (12/9/2020) malam.
“Saya bertugas ketika itu sebagai Dubes di Kanada. Bertemu mantan eks GAM, mereka datang sebagai pengungsi dan pindah ke Kanada. Saat bertemu mereka, tidak ada jarak lagi. Kita sama-sama memiliki kultur sama.
Saya diundang ke meunasah mereka, makan bersama, ikut pengajian. Mereka menjaga dan memelihara budaya Aceh di perantauan.
Saya beruntung bisa bertemu mereka dan berinteraksi, sehingga ada penerimaan walau pun jauh di perantauan, tapi dekat secara kultural dan kebudayaan,” cerita Teuku Faizasyah.
• Kekayaan Risma Naik Selama Jadi Walkot, Segini Gajinya Sebagai Wali Kota Surabaya
• Pria Ini Jadi Manusia Kalkulator Tercepat di Dunia, Berawal dari Kecelakaan
• Menikah di Tiap Kota, Pria Kaya Ini Punya 120 Istri: Semua Dinikahinya saat Usia di Bawah 20 Tahun
Webinar itu juga menghadirkan narasumber Nezar Patria (Pemimpin Redaksi The Jakarta Post), Sabry Ali (Presiden Aceh Business Club), dan Almuniza Kamal (Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh di Jakarta.
Perbincangan dipandu Lisa Oktaviani, jurnalis Aceh yang bekerja di MNC Group.
Teuku Faizasyah mengatakan dirinya sejak kecil hidup dalam dua budaya, yakni budaya Aceh sebagai budaya asal dan budaya tempat tinggalnya. Teuku Faizasyah lahir dan besar di Jawa.
Dulu orang tuanya yang pindah dari Aceh.
“Sejak kecil kita sudah beradaptasi. Kami diajarkan berbahasa Aceh walau cengkoknya tidak kena.