Luar Negeri

Pria Ini Jadi Manusia Kalkulator Tercepat di Dunia, Berawal dari Kecelakaan

Pada usia 20 tahun ia memenangkan medali emas di kejuaraan dunia mencongak, atau menghitung tanpa alat.

Editor: Faisal Zamzami

SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Dalam hal matematika, Neelakantha Bhanu Prakash bisa dikatakan sama cepatnya dengan peraih medali emas Olimpiade dari Jamaika, Usain Bolt di lintasan lari.

Pada usia 20 tahun ia memenangkan medali emas di kejuaraan dunia mencongak, atau menghitung tanpa alat.

Ia merupakan pemenang pertama dari India.

Ia berkata matematika adalah "olahraga yang menguras mental" dan misi terbesarnya ialah "menghapus fobia matematika."

Bhanu - begitu ia biasa dipanggil - "selalu berpikir tentang angka-angka" dan sekarang merupakan manusia kalkulator tercepat di dunia.

Ia membandingkan mencongak dengan lari jarak pendek, mengatakan tidak ada yang mempertanyakan orang yang bisa berlari cepat, tapi selalu ada pertanyaan tentang apa gunanya mencongak.

"Kita merayakan seseorang seperti Usain Bolt ketika ia melakukan sprint 10 meter dalam 9,8 detik," katanya kepada BBC Radio 1 Newsbeat,

"tapi kita tidak berkata apa gunanya lari cepat bila sudah ada mobil dan pesawat terbang."

"Ini tentang menginspirasi orang-orang bahwa tubuh kalian bisa melakukan sesuatu yang tak terbayangkan - dan begitu pula dengan hitung-menghitung dan matematika."

Iran Dikecam Eksekusi Mati Pegulat Muda karena Bunuh PNS, Navid Afkari Belum Sempat Ketemu Keluarga

"Menjaga otak tetap sibuk"

Anda mungkin berpikir, Bhanu dilahirkan sebagai jenius matematika, tapi tidak begitu kenyataannya.

Adalah kecelakaan ketika usianya lima tahun, yang membuatnya harus dirawat di tempat tidur karena cedera di kepala, yang memantik perjalanan luar biasanya di dunia angka-angka.

"Orang tua saya diberi tahu bahwa kemampuan kognisi saya mungkin terganggu.

"Jadi saya mulai belajar mencongak supaya bisa bertahan hidup, untuk menjaga otak saya tetap sibuk."

S
 Neelakantha Bhanu Prakash manusia kalkulator tercepat di dunia, membantu warga di pedesaan India belajar matematika selama lockdown.(NEELAKANTHA BHANU PRAKASH via BBC INDONESIA)

Bhanu berkata bahwa di India, biasanya anak dari keluarga kelas menengah seperti dirinya bercita-cita mendapatkan pekerjaan bagus atau mendirikan bisnis, dan tidak menjajal bidang yang tidak umum seperti matematika.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved