Luar Negeri
Protes Normalisasi Hubungan Bahrain-Israel, Warga Palestina Gelar Unjuk Rasa
Gelombang protes warga Palestina atas normalisasi hubungan Bahrain dan Uni Emirat Arab dengan Isreal terus terjadi di Gaza.
SERAMBINEWS.COM, GAZA--Gelombang protes warga Palestina atas normalisasi hubungan Bahrain dan Uni Emirat Arab dengan Isreal terus terjadi di Gaza.
Reuters melaporkan, warga Palestina di Gaza membakar gambar para pemimpin Israel, Amerika Serikat (AS), Bahrain dan Uni Emirat Arab pada Sabtu (12/9/2020) waktu setempat sebagai protes atas langkah kedua negara Teluk menormalkan hubungan dengan Israel.
Bahrain pada Jumat (11/9/2020) bergabung dengan UEA dalam menormalkan hubungan dengan Israel.
Aksi unjuk rasa di Gaza, diselenggarakan oleh kelompok Hamas.
"Kita harus melawan virus normalisasi dan memblokir semua jalannya sebelum berhasil, untuk mencegahnya menyebar," kata pejabat Hamas Maher al-Holy, seperti dilansir Reuters, Minggu (13/9/2020).
Para demonstran membakar foto-foto Presiden AS Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Raja Bahrain Hamad bin Isa Al Khalifa dan Putra Mahkota Abu Dhabi UEA Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nayhan.
Sementara Amerika Serikat, Israel, UEA dan Bahrain memuji langkah diplomatik sebagai langkah besar menuju perdamaian dan stabilitas Timur Tengah, tapi Palestina melihatnya sebagai pengkhianatan.
Palestina takut melemahnya posisi kelompok Arab lama yang menyerukan penarikan Israel dari wilayah pendudukan dan penerimaan negara Palestina sebagai imbalan untuk hubungan normal dengan negara-negara Arab.
• Wirda Tulis Future RI 1 2024, Isyaratkan Ustaz Yusuf Mansur Maju Pilpres 2024?
• TA Khalid dalam Raker dengan Menteri Pertanian, Anggaran jangan Orientasi Fee Proyek
Di Tepi Barat, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina, Saeb Erekat, mengatakan dorongan diplomatik tidak akan mencapai perdamaian jika konflik Israel-Palestina selama puluhan tahun tidak diselesaikan terlebih dahulu.
"Perjanjian Bahrain, Israel, Amerika untuk menormalkan hubungan sekarang menjadi bagian dari paket yang lebih besar di kawasan ini, ini bukan tentang perdamaian, ini bukan tentang hubungan antar negara. Kami menyaksikan aliansi, aliansi militer yang dibuat di wilayah itu," kata Erekat kepada Reuters.
Sementara itu Iran mengatakan langkah Bahrain itu mengancam keamanan regional, TV Iran melaporkan.
Sebulan yang lalu, UEA setuju untuk menormalkan hubungan dengan Israel di bawah kesepakatan yang diperantarai AS yang dijadwalkan akan ditandatangani pada upacara Gedung Putih pada Selasa (15/9/2020) yang diselenggarakan oleh Trump.
Upacara ini akan dihadiri oleh Netanyahu dan Menteri Luar Negeri Emirat Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan.
Pernyataan bersama itu mengatakan Menteri Luar Negeri Bahrain Abdullatif Al Zayani akan bergabung dengan upacara itu dan menandatangani "Deklarasi Perdamaian bersejarah" dengan Netanyahu.
Netanyahu mengatakan keputusan Bahrain menandai "era baru perdamaian."