Luar Negeri

UEA dan Bahrain Tandatangani Abraham Accord di Washington

Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain menandatangani perjanjian bersejarah dengan Israel dalam sebuah upacara yang diawasi oleh Donald Trump di Washingto

Editor: M Nur Pakar
AFP
Menlu UEA Sheikh Abdullah bin Zayed berbicara dengan Presiden Donald Trump saat tiba di Gedung Putin, Washington, AS (Selasa 15/9/2020) 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain menandatangani perjanjian bersejarah  dengan Israel dalam sebuah upacara yang diawasi oleh Donald Trump di Washington, Selasa (15/9/2020).

Abraham Accord berarti kedua negara Teluk akan bergabung dengan Mesir dan Jordania sebagai satu-satunya negara Arab yang memiliki hubungan penuh dengan Israel.

Upacara tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri UEA Sheikh Abdullah bin Zayed, Menteri Luar Negeri Bahrain  Abdullatif bin Rashid Al-Zayani dan Perdana Menteri Israel Benjamin Natanyahu.

UEA, yang mengumumkan kesepakatan dengan Israel bulan lalu, diperkirakan menandatangani perjanjian perdamaian
penuh, menurut media Israel.

Bahrain baru mengumumkan pada Jumat pihaknya telah mencapai kesepakatan dengan Israel dan akan menandatangani pernyataan deklarasi perdamaian.

Ketiga negara tersebut juga akan menandatangani perjanjian tripartit,

AP, Selasa (15/9/2020) melaporkan teks lengkap dari perjanjian tersebut belum dirilis.

Upacara penandatanganan berlangsung pada pukul 12 malam di Halaman Selatan Gedung Putih .

Tempat yang sama di mana para pemimpin Israel dan Palestina menandatangani Persetujuan Oslo pada 1993.

Acara tersebut dihadiri 700 orang termasuk mantan duta besar AS untuk PBB Nikki Haley dan mantan Perdana Menteri
Inggris Tony Blair.

"Normalisasi hubungan antara Uni Emirat Arab dan Israel adalah terobosan diplomatik bersejarah dan tanda harapan bahwa kemajuan di Timur Tengah adalah mungkin," tulis Sheikh Abdullah di Wall Street Journal .

“Ini adalah kesempatan untuk pendekatan baru untuk mengatasi tantangan kawasan. Di daerah dan era yang dipenuhi
dengan berita buruk, hal itu meningkatkan peluang dan optimisme atas konflik dan kekalahan. "

Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash, mengatakan kesepakatan itu telah mematahkan penghalang psikologis dan jalan ke depan bagi kawasan itu.

Netanyahu mengatakan Israel telah mengerjakan hal itu selama bertahun-tahun.

"Ini adalah titik balik besar-besaran dalam sejarah Israel, serta sejarah Timur Tengah," katanya.

"Ini akan memberikan dampak positif yang sangat besar pada semua orang Israel," ujar Netanyahu.(*)

Arab Saudi Mulai Longgarkan Pembatasan Perjalanan Internasional

UEA Tetap Ngotot Beli Jet Siluman F-35 dari AS

Pemimpin Oposisi Rusia Posting Foto dari Rumah Sakit Berlin, Sampaikan Kabar ke Pengikutnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved