Aceh Besar Akan Surplus Gabah

Petani di Aceh Besar saat ini sedang bersiap menanti panen raya yang diperkirakan pada akhir September 2020

Editor: bakri

* 8.000 Hektare Siap Panen

BANDA ACEH - Petani di Aceh Besar saat ini sedang bersiap menanti panen raya yang diperkirakan pada akhir September 2020. Sebanyak 8 ribu hektare sawah yang tersebar di sejumlah kecamatan siap menyuplai gabah.

Bupati Aceh Besar, Ir H Mawardi Ali, Kamis (17/9/2020) mengatakan, saat ini Aceh Besar memang surplus dalam produksi gabah. Meskipun gabah dari kabupaten tersebut juga diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan warga Banda Aceh dan Sabang.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Aceh Besar, Ir H Mawardi Ali dalam acara Serambi Podcast, yang mengangkat tema "Pangan untuk Negeri, Aceh Besar Bersama Petani". Kegiatan dialog yang live radio Serambi FM itu dipandu oleh News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali.

Mawardi menjelaskan, panen raya itu merupakan hasil dari musim tanam gadu 2020 yang digalakkan Pemkab Aceh Besar bersama TNI. Tujuannya untuk mengantisipasi adanya krisis pangan akibat pandemi Covid-19. Karena sejak awal dunia sudah mewarning mengenai kemungkinan krisis pangan pada akhir tahun ini.

Dari delapan ribu sawah yang siap panen, sebanyak 5.500 hektare merupakan program tanam gadu Pemkab Aceh Besar, lalu 500 hektare program IP300 yang dijalankan Dinas Pertanian Aceh, sedangkan sisanya 2.000 hektare merupakan lahan yang dikelola mandiri oleh petani.

Dikatakan Bupati, sejak awal pandemi, Pemkab Aceh Besar memang memprioritaskan di tiga sektor, yaitu penanganan kesehatan, pengaman jaring sosial, dan ketahanan pangan. Jika di bidang kesehatan memperkuat penerapan protokol kesehatan,  lalu di jaring sosial memberikan BLT. Sedangkan untuk ketahanan pangan dengan menggalakkan musim tanam gadu. Pemkab memberikan bantuan bibit kepada petani dan menggratiskan biaya bajak sawah.

Selain gabah, melalui Gerakan Aceh Besar untuk pengamanan pangan (Garap) juga digalakkan penanaman jagung. Saat Aceh Besar sedang melaksanakan program tanam jagung seluas 5 ribu hektare, seribu hektare merupakan program pihak provinsi, sedangkan sisanya ditanam mandiri oleh petani.

Lalu Aceh Besar juga memperkuat sektor perikanan, baik perikanan budidaya maupun tangkap. Terakhir Aceh Besar juga memperkuatkan posisinya sebagai produsen sayur-saturan untuk kebutuhan Aceh Besar, Banda Aceh, Aceh Jaya, dan Sabang.(mun)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved