Berita Aceh Tamiang
DLH Aceh Tamiang Olah Limbah Plastik Jadi Paving Block, Begini Prosesnya Hingga Diyakini Lebih Kuat
Simulasi pembuatan paving block ini dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kampung Durian, Rantau, Minggu (20/9/2020).
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Mursal Ismail
Simulasi pembuatan paving block ini dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kampung Durian, Rantau, Minggu (20/9/2020).
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Aceh Tamiang melakukan inovasi dengan mengolah limbah plastik menjadi paving block.
Simulasi pembuatan paving block ini dilakukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kampung Durian, Rantau, Minggu (20/9/2020).
Kegiatan ini sekaligus dalam rangka memeringati World Cleanup Day yang disepakati diperingati setiap tahun pada pekan ketiga September.
“Persolan sampah hari ini sangat serius, terlebih sampah plastik yang memang membutuhkan inovasi dalam penanganannya,” kata Kadis LH Aceh Tamiang, Sayed Mahdi kepada Serambinews.com, Minggu (20/9/2020).
Dalam simulasi ini Sayed dan timnya berhasil membuat 10 buah paving block dari limbah plastik.
• Terekam CCTV, Maling Kuras Kotak Amal Masjid Pulo Sarok Singkil, Beraksi Jelang Shalat Jumat
• Keluarga Petugas Medis yang Meninggal Karena Covid-19 di Aceh Utara Dites Swab
• Anak Gadisnya tak Kunjung Pulang, Ayah Terkejut Melihat Dalam Mobil Terparkir di SPBU
Seluruh bahan pembuatan ini merupakan rakitan tim dari DLH Aceh Tamiang yang kemudian ditempah di tempat khusus.
“Misalnya tempat masaknya ini semacam dandang dan cetakan paving blocknya kita desain sendiri, walau akhirnya kita tempah sama ahlinya,” kata Sayed.
Setelah melalui proses pencairan menggunakan kompor, sampah plastik kemudian dimasukan ke dalam cetakan paving block.
Satu kilogram sampah plastik menghasilkan satu buah paving block.
Proses pencairan ini membutuhkan waktu lima hingga sepuluh menit, tergantung jenis plastik yang digunakan.
“Kami kebanyakan menggunakan plastik kantungan kresek karena memang saat ini tidak memiliki nilai ekonomis, makanya cepat.
Tapi kalau plastik botol minuman sedikit lebih lama karena keras,” ungkapnya.