Berita Aceh Barat
Kawanan Gajah Liar Masih Resahkan Petani Sawit di Pante Ceureumen, Aceh Barat
Para petani sawit di Desa Manjeng, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat masih terus mengeluhkan persoalan kawanan gajah liar yang...
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Jalimin
Laporan Sa’dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Para petani sawit di Desa Manjeng, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat masih terus mengeluhkan persoalan gangguan kawanan gajah liar yang mengobrak-abrik pohon sawit milik warga di daerah tersebut.
Keberadaan kawanan gajah liar itu sudah satu pekan mencari makanan di daerah tersebut, sehingga pohon sawit yang menjadi sasaran gajah liar itu.
“Pada Sabtu (19/9/2020) kawanan gajah masih berada di lokasi perkebunan kelapa sawit milik kami di Manjeng, masalah gajah sudah sangat meresahkan kami petani, sebab yang dirusak itu sumber ekonomi kami,” jelas Cut Ali, salah satu pemilik kebun sawit di Desa Manjeng kepada Serambinews.com, Minggu (20/9/2020).
Disebutkan, gajah liar tersebut tidak hanya merusak pohon sawit, akan tetap salah satu gubuk milik Budiman Ketua Kelompok Tani Sawit di kebun tersebut ikut dirobohkan oleh kawanan gajah.
Sementara para warga pemilik kebun di daerah itu mengaku masih tidak berani ke kebun lantaran takut menjadi sasaran amukan gajah liar tersebut yang diperkirakan berjumlah 8 ekor.
“Kerusakan kebun sawit sudah mencapai 6 hektare lebih yang rusak akibat dimakan kawanan gajah liar,” kata Tgk Baharuddin.
Disebutkan, sebelumnya kawanan gajah liar itu juga merusak kebun warga di Desa Seumantok, Kecamatan Pante Ceureumen, dan sebelumnya juga telah dilakukan penggiringan oleh tim CRU, namun saat ini kawanan gajah liar itu kembali lagi berulah merusak kebun warga di Manjeng. Sebab antara Desa Manjeng dengan Seumantok berbatasan yang kerap dikunjungi kawanan gajah liar.
Disebutkan, kerusakan kelapa sawit menjadi beban berat terhadap petani sawit di daerah tersebut. Sebab sebagian kelapa sawit yang sudah mulai dipanen rusak dimakan gajah, dan pohon sawit yang cabut pucuknya secara habis tidak bisa hidup lagi yang akhirnya mati.
Lebih lanjut menurut warga, kehadiran kawanan gajah liar di tengah kebun petani sudah menjadi hama, rusaknya sumber pendapat ekonomi warga merupakan salah satu masalah bagi petani saat ini.
Warga berharap masalah tersebut bisa segera ditangani secara permanen oleh pemerintah, sehingga petani tidak terusik dan melarat dengan kehadiran kawanan gajah liar tersebut.
Sudah Dilakukan Penggiringan
Ketua CRU Alue Kuyun, Mahyuzar kepada Serambi, Minggu (20/9/2020) mengatakan, bahwa kawanan gajah liar di kawasan Manjeng, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat telah dilakukan penggiringan keluar dari perkebunan warga di daerah tersebut.
“Kawanan gajah liar tersebut sudah kita lakukan pengusiran dari kebun warga di Manjen, kawanan gajh liar itu kini menuju ke arah Babah Meulaboh, Kecamatan Kaway XVI,” jelas Mahyuzar.
