Berita Aceh Tengah

Pemasangan Jerjak Besi di Masjid Baitul Quddus Kampung Mendale, Ini Penjelasan Reje Kampung

Sebuah video yang beredar luas di media sosial terkait dengan pemasangan terali atau jerjak besi di mimbar Masjid Baitul Quddus, di Kampung Mendale.

Penulis: Mahyadi | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Seorang warga sedang melakukan shalat ashar di Masjid Baitul Quddus, Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, Minggu (20/9/2020). 

Laporan Mahyadi | Aceh Tengah

SERAMBINEWS,COM, TAKENGON – Sebuah video yang beredar luas di media sosial terkait dengan pemasangan terali atau jerjak besi di mimbar Masjid Baitul Quddus, di Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, menjadi viral.

Pasalnya di dalam video tersebut, penggugah menyebutkan bila pemasangan jerjak besi di mimbar masjid yang dibangun dari dana bantuan pembaca Harian Serambi Indonesia selesai tahun 2014 silam, bertujuan untuk mengantisifasi para khatib dari upaya tusukan orang gila.

Menurut sang penggugah, ketika imam maupun khatib naik mimbar, maka jerjak besi tersebut, ditutup.

Bahkan orang yang ada di dalam video menyebutkan, ini upaya masyarakat Aceh di masjid untuk menghindari ulama dari tusukan orang gila.

Si penggugah, juga mempratekan cara jerjak besi dibuka dan ditutup untuk mengamankan iman maupun khatib.

Terkait dengan viralnya jerjak besi di mimbar masjid Baitul Quddus, Kampung Mendale, Kecamata Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, menuai beragam tanggapan dari masyarakat.

Namun, sebagian warga Kampung Mendale menyesalkan tindakan oknum penggugah video yang menyebutkan jerjak tersebut, digunakan untuk mengantisipasi ancaman orang gila.

Reje Kampung Mendale, M Amin yang ditemui Serambinews.com, Minggu (20/9/2020) menyebutkan, jerjak tersebut, sudah dibuat pada tahun 2019 lalu, dengan tujuan untuk mengamankan barang-barang aset masjid agar tidak dicuri atau hilang.

“Jadi kalau dibilang untuk pengamanan imam maupun khatib, itu semua tidak benar,” kata M Amin.

Menurut M Amin, sejak jerjak besi tersebut, dipasang  sehingga barang-barang bisa disimpan di dalam masjid sehingga tidak khawatir lagi akan hilang.

“Sebagai contoh, celengan sumbangan bisa disimpan di area mimbar ini karena sudah ada jerjak pelindung, sehingga bisa lebih aman.  Bukan untuk mengamankan imam maupun khatib saat shalat berlangsung. Kabar itu, tidak benar,” bantahnya.

M Amin menuturkan, pihaknya sebagai aparat desa Kampung Mendale, tidak menerima adanya isu atau kabar yang menyebutkan bahwa jerjak besi tersebut, dibuat untuk melindungi imam dan khatib serangan orang gila.

“Apa yang disampaikan di dalam video itu, merupakan perkataan yang tidak benar. Jadi kami sangat menyayangkan pernyataan itu,” pungkasnya.

Masjid Baitul Quddus, di Kampung Mendale, Kecamatan Kebayakan, Kabupaten Aceh Tengah, merupakan masjid yang dibangun bersumber dari dana bantuan pembaca koran Harian Serambi Indonesia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved