Berita Aceh Barat Daya
Simpati Mengalir, Satu Keluarga Mualaf Asal Tapanuli Senang Tempati Rumah Sementara di Aceh Selatan
Satu keluarga asal Tapanuli Selatan, Sumut yang masuk Agama Islam di Masjid At-Taqwa, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya)...
Penulis: Zainun Yusuf | Editor: Jalimin
Laporan Zainun Yusuf| Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE – Satu keluarga asal Tapanuli Selatan, Sumatera Utara yang masuk Agama Islam di Masjid At-Taqwa, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), sejak sembilan hari lalu, kini sudah menempati rumah penampungan sementara di Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan.
Setelah mengucapkan kalimat syahadat, Fatimah Telaum Banua (39) bersama tujuh putrinya menumpang di pondok kecil yang ditempati abang kandungnya, Arbulan Telaum Banua (46) bersama istri dan dua anaknya.
Gubuk kecil ukuran sekitar 2,5 x 6 meter itu berdiri di pinggil Jalan Nasional, Dusun Ujong Blang, Desa Kuta Trieng (Kuburan Syahid), Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan.
Mualaf Fatimah yang dikaruniai 10 anak dari penikahan dengan Eti Sama Gea (44) sebelumnya tinggal membuka kebun di areal hutan Morsa kawasan sangat terpencil Desa Gunung Baringin, Kecamatan Angkola Selatan, Padang Sidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan.
• VIDEO Celakai Warga, Dewan Akan Panggil PT Adhi Karya Terkait Pengerjaan Galian Jaringan Gas
• Satelitnya ‘Didekati’ Rusia dan Cina di Luar Angkasa, Amerika Resah dan Siap Melawan
• Seorang Pria Tertidur di Mobil Tesla Autopliot Dengan Kecepatan 140 Km/Jam, Langsung Dihukum
Ibu kelahiran Gunung Sitoli 28 Februari 1981 ini nekad meninggalkan lokasi terpencil itu untuk pindah keyakinan di tempat tinggal abang kandungnya di Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan. Fatimah pun memboyong tujuh putrinya, yaitu anak nomor 3, 4, 6, 7, 8, 9 dan 10 (bungsu).
Sedangkan anak nomor 1 dan 2 sudah berkeluarga, termasuk suami dan anak nomor 5 laki-laki masih tinggal hutan Morsa kawasan sangat terpencil di Padang Sidempuan, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Konon, sang suami Eti Sama Gea (44) dan anak nomor 5 laki-laki, Yusafat Gea yang bersekolah SMP di Padang Sidempuan, segera menyusul Fatimah untuk memeluk Agama Islam.
Seperti disebutkan Arbulan Telaum Banua bahwa sejak lahir sang adik (Fatimah) beragama Islam, namun kemudian pindah keyakinan karena menikah dengan laki-laki nonmuslim.
“Adik saya ini sejak lahir beragama Islam dengan nama Fatimah. Lalu, pindah keyakinan saat menikah dengan suami non-muslim, tapi namanya tidak berubah. Kami empat bersaudara, yang bungsu Fatimah,” kata Arbulan Telaum Banua kepada Serambinews.com.
Arbulan ketika dihubungi kembali Serambinews.com, Minggu (20/9/2020) sore menjelaskan kalau Fatimah bersama tujuh putrinya sangat senang bisa menempati rumah penampuangan sementara sejak Sabtu (19/9/2020).
• 13 Gampong di Nagan Raya sudah Salurkan BLT Tahap IV, Ini Rinciannya
• Sudah 70 Warga Bireuen Terkonfirmasi Positif Covid-19, Sedangkan 17 Orang Masih Dirawat
Rumah tua daalm kondisi kosong sebagai tempat tinggal sementara delapan mualaf tersebut berjarak hanya 200 meter dari gubuk kecil yang ditempati Abulan dan keluarga di Dusun Ujong Blang, Gampong Kuta Trieng, Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan.
Rumah kosong dengan 4 kamar ditambah ruang tamu dan ruang dapur lengkap dengan fasilitas listrik adalah milik warga Labuhan Haji Barat dan sekarang berada di Malaysia.
Rumah penampungan sementara itu diupayakan oleh Camat Labuhan Haji Barat, H Said Suhardi bersama Anggota Muspika setempat, setelah mendapat kabar jika 8 mualaf asal Tapanuli Selatan itu menempati gubuk kecil yang sangat tidak layak.
Arbulan menjelaskan, selain menyediakan rumah penampungan sementara untuk Fatimah dan putrinya, Camat Labuhan Haji Barat, Said Suhardi menyerahkan bantuan beras, termasuk kasur dan pakaian anak-anak, Sabtu malam.