Video
VIDEO - Pedagang Bubur Fasih Berbahasa Jepang, Pernah Dipakai Jadi Penerjemah Tim Futsal
Saat tinggal di kawasan Pantai Kuta, katanya, secara otodidak Faiz belajar Bahasa Inggris dan Jepang dari teman-temanya di sana.
Penulis: Ranu Teruna | Editor: Mursal Ismail
Saat tinggal di kawasan Pantai Kuta, katanya, secara otodidak Faiz belajar Bahasa Inggris dan Jepang dari teman-temanya di sana.
SERAMBINEWS.COM - Media sosial dihebohkan dengan kisah seorang penjual bubur kacang hijau di Kota Surabaya, Jawa Timur yang jago berbahasa jepang.
Hal tersebut membuat pembuat pembeli sangat kaget, Kisah penjual bubur kacang hijau di Kota Surabaya ini viral setelah sebuah akun Instagram @nexs.japanesecenter mengunggah potret sang pedagang.
“Apa kabar bahasa jepang kalian? Dapat kiriman dari salah satu kawan mimin.
Tadi waktu mau ke BG junction aku jalan lurus arah jalan kranggan depan toko BATA orangnya jual bubur. Informasi apa yang bisa kalian dapat dari yang disampikan bapak ini," tulis akun tersebut.
Dalam unggahan video tersebut, terlihat seorang pria paruh baya tengah memperkenalkan diri menggunakan bahasa Jepang.
Unggahan itu kemudian mendapat berbagai respon dari warganet yang kagum dengan kemampuannya.
• Warga Positif Covid-19 di Langsa Bertambah, Termasuk 1 Kepala SKPK dan 17 Nakes RSUD Langsa
• Arab Saudi Sumbang Rp 1,48 Triliun ke WHO, Bantu Perang Melawan Pandemi Covid-19
• KONI Aceh Apresiasi Terbentuknya Personalia Pengprov Boling Aceh Masa Bakti 2020-2024
Faiz Tosal, penjual bubur kacang hijau itu mengatakan, sehari-hari berjualan di seberang Toko Sepatu Bata, Jalan Kranggan Surabaya, tak jauh dari Pasar Blauran.
Ia kemudian menceritakan awal mula belajar bahasa Jepang yang ternyata didapatkan ketika tinggal di Pulau Dewata, Bali.
Saat tinggal di kawasan Pantai Kuta, katanya, secara otodidak Faiz belajar Bahasa Inggris dan Jepang dari teman-temanya di sana.
Lebih lanjut, ia menceritakan kisah perantauannya ke Bali saat berusia belasan tahun.
Faiz mengaku sempat tidak betah dan ingin mencari kerja di Timor Leste yang saat itu masih menjadi bagian dari Indonesia.
Dua tahun terakhir, Faiz berjualan bubur di Jalan Kranggan.
Selama di Surabaya, ia pernah menggunakan kemampuannya untuk menjadi penerjemah di Bintang Timur, sebuah tim futsal yang mendatangkan pemain dari Jepang. (*)
Video Editor: Ranu Teruna
Baca berita lainnya di http://serambinews.com/