Berita Aceh Jaya

Baru Setahun Dibangun, Tanggul di Muara Sawang Sudah Rusak Parah, Masyarakat Minta Diperbaiki

Sejumlah masyarakat di kawasan Desa Sawang, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya mengeluhkan kondisi tanggul laut yang rusak.

Penulis: Riski Bintang | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Kondisi tanggul di muara Sungai Sawang yang rusak setelah dibangun pada tahun lalu. Foto direkam Selasa (22/9/2020). 

Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Sejumlah masyarakat di kawasan Desa Sawang, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya mengeluhkan kondisi tanggul laut yang rusak.

Salah seorang masyarakat, Yosi kepada Serambinews.com mengatakan, jika tanggul laut itu dibangun pada tahun 2019 lalu, namun kini kondisinya sangat memprihatikan.

"Baru tahun lalu dibangun dan sekarang kondisinya sudah sangat hancur," jelas Yosi kepada Serambinews.com, Selasa (22/9/2020).

Ia menerangkan, jika tanggul laut yang rusak itu berada tepat di muara Sungai Sawang dengan panjang 50 meter. Akibat kerusakan ini, sebutnya, menyebabkan muara Sawang dangkal sehingga tidak bisa dilalui boat nelayan.

“Tanggul yang rusak itu sendiri merupakan tanggul yang dibangun pada tahap kedua (lanjutan-red) di kawasan itu,” papar dia.

Geliat Perkebunan Kelapa Sawit di Kota Sada Kata, Jadi Komoditas Primadona Sejak Tahun 2000

Dua Peserta tak Ikut SKB CPNS Abdya Hari Pertama, Maria Ulfa Raih Nilai Tertinggi, Ini Total Poinnya

VIDEO Ibu dan 2 Anak Meninggal dalam Musibah Kebakaran di Bireuen

Yosi menyampaikan, tanggul itu sendiri sebenarnya berfungsi sebagai penahan air laut agar tidak menggenangi permukiman penduduk.

"Sebelum ada tanggul di muara itu, permukiman selalu tergenang air, makanya kemudian dibangun tanggul itu, dan setelah ada tanggul itu, alhamdulillah sudah tidak parah lagi air menggenangi permukiman," ungkapnya.

Ia menambahkan, pembangunan tanggul itu juga ditujukan agar menjaga muara Sawang supaya tidak dangkal, karena merupakan salah satu muara bagi nelayan menuju ke laut dari Sungai Sawang.

Hanya saja, setelah dibangun dan rusak, muara yang digunakan nelayan untuk melaut tidak dapat difungsikan lagi lantaran bebatuan yang merupakan material tanggul membuat muara itu dangkal.

Untuk itu, dirinya berharap, agar pemerintah melalui dinas terkait dapat kembali memperbaiki tanggul yang baru dibangun satu tahun lalu itu.

Pemkab Bireuen Gelar Razia Masker dalam Rangka Sosialisasi Yustisi Protokol Covid-19

FILM Bang Joni Meukat Kupi dan Ngopi Sambil Ngaji di Kupi Nanggroe

Update Covid-19 di Pidie, Bertambah 7 Orang Terinfeksi Virus Corona, 17 Meninggal & 52 Sembuh

"Harapan kami cuma diperbaiki biar bisa digunakan. Karena akibat tanggul itu rusak, ada satu boat nelayan yang tidak bisa keluar karena muara dangkal,” tukasnya.

“Para nelayan kita saat ini harus berlabuh ke Lhok Geulumpang, walau pun di sana tidak ada muara, hanya saja gelombangnya tidak terlalu besar," tutupnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR Aceh Jaya yang dihubungi Serambinews.com, Selasa (22/9/2020), belum memberikan keterangan terkait kondisi tanggul yang dikeluhkan masyarakat tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved